Persatuan organisasi profesi di Kota Madiun, Jawa Timur membantu pemerintah kota (Pemkot) setempat untuk mencegah anak mengalami kekerdilan atau "stunting" dengan menggelar pemeriksaan kesehatan balita di posyandu.

Adapun organisasi profesi setempat yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), petugas puskesmas, dan posyandu.

"Dalam kegiatan ini kami melakukan sosialisasi pencegahan stunting dengan pemberian protein hewani dan pemeriksaan kesehatan balita," ujar Ketua Persagi Kota Madiun Kukuh Kristiani saat melakukan pemeriksaan balita di Posyandu Bogenvil, Kelurahan Demangan, Kota Madiun, Senin.

Menurut dia, pemeriksaan kesehatan balita di posyandu tersebut dilakukan dengan pemeriksaan antropometri seperti tinggi badan dan berat badan. Juga, pemberian vitamin A, obat cacing, serta konsultasi gizi.

Kegiatan yang digelar dalam rangka Gebyar Hari Gizi Nasional ke-63 tersebut, juga dilaksanakan pemeriksaan penyakit tidak menular kepada balita oleh PPNI Kota Madiun. Termasuk, deteksi dini penyakit kronis pada balita. Salah satunya, TBC.

Sedangkan, PAFI Kota Madiun memberikan bantuan bingkisan protein hewani seperti telur omega 3 dan abon ikan gabus sebagai bagian dari kampanye pemberikan protein hewani kepada balita untuk pencegahan stunting.

Kukuh menilai upaya penekanan kasus stunting membutuhkan kerja sama dari berbagai sektor. Untuk itulah, organisasi profesi di Kota Madiun tergerak menggelar kegiatan tersebut khusus untuk mencegah stunting di Kota Madiun.

Ia berharap, generasi penerus di Kota Madiun bisa bebas stunting seluruhnya. Untuk itu, dia mengimbau para ibu yang memiliki balita agar rajin memantau perkembangan anak melalui posyandu.

"Dengan begitu, tumbuh kembang anak bisa terpantau dan deteksi dini jika ada potensi penyakit kronis bisa segera diketahui," katanya.

Sementara, data Dinkes Kota Madiun mencatat, Pemkot Madiun berhasil menurunkan kasus anak mengalami stunting di wilayahnya hingga mencapai angka 9,7 persen dari sebelumnya 12,4 persen di akhir tahun 2022.

Keberhasilan penurunan kasus stunting tersebut merujuk pada hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang diumumkan Kementerian Kesehatan RI melalui Rapat Kerja Nasional BKKBN pada tanggal 25 Januari 2023 yang bertepatan dengan peringatan Hari Gizi Nasional.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023