Presiden Liga Spanyol Javier Tebas menyatakan bahwa tidak akan ada sanksi olahraga yang dijatuhkan terhadap Barcelona setelah terungkap bahwa klub itu melakukan pembayaran terhadap perusahaan mantan pejabat penting perwasitan.
Perusahaan yang dimiliki oleh Jose Maria Enriquez Negreira, mantan wakil presiden komite teknik perwasitan, tersebut menerima total 1,4 juta euro dari Barcelona. Dalam keterangannya, Negreira mengatakan bahwa pembayaran itu diberikan masukan-masukan verbal perihal topik seputar perwasitan.
Tebas menyampaikan bahwa meski terdapat pelanggaran peraturan konflik kepentingan, Barcelona tidak dapat dihukum terkait masalah olahraga, meski klub itu mungkin masih berpeluang menghadapi tuntutan perorangan.
"Kami harus mengklarifikasi sejak awal, bahwa kami telah melihatnya - itu mustahil untuk menerapkan sanksi-sanksi disiplin olahraga karena lima tahun telah berlalu," kata Tebas dalam video yang dipublikasikan oleh operator Liga Spanyol yang dikutip AFP.
Ia menyatakan bahwa sanksi hanya dapat dijatuhkan jika rentang waktu kejadiannya selama tiga tahun.
Kantor jaksa penuntut umum mengonfirmasi kepada AFP bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terkait hal itu, namun tidak memberikan detail lebih jauh.
Barcelona pernah menyatakan bahwa mereka sebelumnya memiliki kontrak dengan "penyedia eksternal" untuk laporan-laporan teknis perihal perwasitan.
Dalam pandangan Tebas, semestinya tidak ada jasa yang dapat disediakan oleh Negreira kepada Barcelona. Oleh sebab itu semestinya tidak ada pula pembayaran yang dilakukan pihak klub.
"(Hukuman di bawah) yurisdiksi kriminal merupakan urusan lain. Sekarang kantor jaksa menginvestigasi apa saja yang terjadi dan apakah mungkin ada kegiatan kriminal korupsi antara sejumlah individu," tutur Tebas.
Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) mengatakan mereka telah meminta informasi dari Barcelona dan komite teknik perwasitan (CTA) perihal pembayaran tersebut.
Investigasi itu dimulai setelah otoritas pajak Spanyol mengidentifikasi penyimpangan pembayaran pajak antara 2016 sampai 2018 oleh perusahaan Dasnil 95, yang dimiliki oleh Negreira.
Dasnil 95 dilaporkan menerima pembayaran dari Barcelona dalam rentang tahun tersebut.
Tagihan terakhir dikeluarkan pada Juni 2018, menurut radio Cadena Ser. Setelah itu CTA direstrukturisasi dan Enriquez Negreira meninggalkan organisasi tersebut.
Presiden Barcelona saat itu, Josep Maria Bartomeu, mengatakan kepada para pewarta bahwa klub memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa tersebut untuk memangkas pengeluaran.
Negreira, yang merupakan wasit Liga Spanyol pada 1977 sampai 1992, membantah tudingan bahwa dirinya memiliki kecenderungan untuk memihak salah satu klub.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Perusahaan yang dimiliki oleh Jose Maria Enriquez Negreira, mantan wakil presiden komite teknik perwasitan, tersebut menerima total 1,4 juta euro dari Barcelona. Dalam keterangannya, Negreira mengatakan bahwa pembayaran itu diberikan masukan-masukan verbal perihal topik seputar perwasitan.
Tebas menyampaikan bahwa meski terdapat pelanggaran peraturan konflik kepentingan, Barcelona tidak dapat dihukum terkait masalah olahraga, meski klub itu mungkin masih berpeluang menghadapi tuntutan perorangan.
"Kami harus mengklarifikasi sejak awal, bahwa kami telah melihatnya - itu mustahil untuk menerapkan sanksi-sanksi disiplin olahraga karena lima tahun telah berlalu," kata Tebas dalam video yang dipublikasikan oleh operator Liga Spanyol yang dikutip AFP.
Ia menyatakan bahwa sanksi hanya dapat dijatuhkan jika rentang waktu kejadiannya selama tiga tahun.
Kantor jaksa penuntut umum mengonfirmasi kepada AFP bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terkait hal itu, namun tidak memberikan detail lebih jauh.
Barcelona pernah menyatakan bahwa mereka sebelumnya memiliki kontrak dengan "penyedia eksternal" untuk laporan-laporan teknis perihal perwasitan.
Dalam pandangan Tebas, semestinya tidak ada jasa yang dapat disediakan oleh Negreira kepada Barcelona. Oleh sebab itu semestinya tidak ada pula pembayaran yang dilakukan pihak klub.
"(Hukuman di bawah) yurisdiksi kriminal merupakan urusan lain. Sekarang kantor jaksa menginvestigasi apa saja yang terjadi dan apakah mungkin ada kegiatan kriminal korupsi antara sejumlah individu," tutur Tebas.
Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) mengatakan mereka telah meminta informasi dari Barcelona dan komite teknik perwasitan (CTA) perihal pembayaran tersebut.
Investigasi itu dimulai setelah otoritas pajak Spanyol mengidentifikasi penyimpangan pembayaran pajak antara 2016 sampai 2018 oleh perusahaan Dasnil 95, yang dimiliki oleh Negreira.
Dasnil 95 dilaporkan menerima pembayaran dari Barcelona dalam rentang tahun tersebut.
Tagihan terakhir dikeluarkan pada Juni 2018, menurut radio Cadena Ser. Setelah itu CTA direstrukturisasi dan Enriquez Negreira meninggalkan organisasi tersebut.
Presiden Barcelona saat itu, Josep Maria Bartomeu, mengatakan kepada para pewarta bahwa klub memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa tersebut untuk memangkas pengeluaran.
Negreira, yang merupakan wasit Liga Spanyol pada 1977 sampai 1992, membantah tudingan bahwa dirinya memiliki kecenderungan untuk memihak salah satu klub.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023