Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pelayanan angkutan pengumpan atau feeder yang bakal dioperasionalkan di Kota Pahlawan, Jawa Timur, bisa dimaksimalkan.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Rabu, mengatakan feeder ini mengangkut penumpang dari perkampungan menuju jalan utama atau menuju Suroboyo Bus dan Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo.
"Semestinya angkutan feeder ini beroperasi pada hari ini, namun sayangnya ditunda karena alasan teknis," kata William.
Dia minta agar feeder ini beroperasi secepatnya dengan sistem manajemen transportasi yang terintegrasi.
Menurut dia, jumlah penumpang Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo terus bertambah. Sehingga, lanjut dia, sudah sepatutnya pemkot juga harus menyediakan feeder untuk mempermudah akses layanan bus.
Untuk itu, William meminta agar sistem manajemen feeder harus berjalan dengan baik dan tepat waktu. Harus ada konektivitas antara angkutan pengumpan dan Suroboyo Bus atau pun Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo.
"Saya mengusulkan angkutan feeder harus bertemu dengan Suroboyo Bus atau pun Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo di halte transit bersamaan atau feeder tiba di halte lebih cepat dengan selisih waktu yang tidak lama. Untuk soal tarif feeder harus terintegrasi dengan tarif Suroboyo Bus," kata William.
William menambahkan dengan tersedianya feeder maka penumpang bus dapat menghemat ongkos dibandingkan menggunakan transportasi lainnya. Apalagi angkot/lyn yang ada saat semakin sedikit jumlahnya.
Dia juga minta agar fasilitas halte-halte transit harus berupa halte yang beratap bukan sekedar bus stop. Pemkot Surabaya harus memberikan transportasi yang ramah bagi penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru sebelumnya mengatakan, sebanyak 57 feeder mulai beroperasi pada Februari 2023.
Menurut dia, fedeer tersebut diprioritaskan untuk lima koridor (rute) perjalanan yang terkoneksi pada koridor utama, sebab pengoperasian layanan akan terkoneksi dengan layanan Suroboyo Bus.
"Biar ada koneksinya. Dari pinggir kota dan ke tengah kota juga ada, yang penting rutenya tidak berhimpitan terlalu panjang," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Rabu, mengatakan feeder ini mengangkut penumpang dari perkampungan menuju jalan utama atau menuju Suroboyo Bus dan Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo.
"Semestinya angkutan feeder ini beroperasi pada hari ini, namun sayangnya ditunda karena alasan teknis," kata William.
Dia minta agar feeder ini beroperasi secepatnya dengan sistem manajemen transportasi yang terintegrasi.
Menurut dia, jumlah penumpang Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo terus bertambah. Sehingga, lanjut dia, sudah sepatutnya pemkot juga harus menyediakan feeder untuk mempermudah akses layanan bus.
Untuk itu, William meminta agar sistem manajemen feeder harus berjalan dengan baik dan tepat waktu. Harus ada konektivitas antara angkutan pengumpan dan Suroboyo Bus atau pun Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo.
"Saya mengusulkan angkutan feeder harus bertemu dengan Suroboyo Bus atau pun Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo di halte transit bersamaan atau feeder tiba di halte lebih cepat dengan selisih waktu yang tidak lama. Untuk soal tarif feeder harus terintegrasi dengan tarif Suroboyo Bus," kata William.
William menambahkan dengan tersedianya feeder maka penumpang bus dapat menghemat ongkos dibandingkan menggunakan transportasi lainnya. Apalagi angkot/lyn yang ada saat semakin sedikit jumlahnya.
Dia juga minta agar fasilitas halte-halte transit harus berupa halte yang beratap bukan sekedar bus stop. Pemkot Surabaya harus memberikan transportasi yang ramah bagi penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru sebelumnya mengatakan, sebanyak 57 feeder mulai beroperasi pada Februari 2023.
Menurut dia, fedeer tersebut diprioritaskan untuk lima koridor (rute) perjalanan yang terkoneksi pada koridor utama, sebab pengoperasian layanan akan terkoneksi dengan layanan Suroboyo Bus.
"Biar ada koneksinya. Dari pinggir kota dan ke tengah kota juga ada, yang penting rutenya tidak berhimpitan terlalu panjang," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023