KPU Kota Madiun, Jawa Timur melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data calon pemilih dengan melibatkan sebanyak 600 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk kepentingan Pemilu 2024.

"Pelaksanaan coklit dilakukan serentak pada tanggal 12 Februari hingga 14 Maret 2023," kata Ketua KPU Kota Madiun Wisnu Wardhana di Madiun, Senin.

Menurut dia, saat coklit, Pantarlih berkeliling melakukan pendataan di rumah warga. Dalam coklit itu, petugas mencocokkan data pemilih, mendata masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih namun belum tercatat dalam Formulir A-Daftar Pemilih. Serta, mencoret pemilih jika ditemukan tidak memenuhi syarat.

"Kita data, apakah ada kesesuaian, ada perubahan, atau ada kelengkapan data yang harus kita cocokkan. Kemudian, kita juga menggunakan aplikasi e-coklit sehingga data dari Pantarlih bisa langsung terekam dalam sistem data pemilih yang kita miliki," kata Wisnu.

Ia berharap masyarakat bisa berpartisipasi dalam penyusunan data pemilih yang akurat dan mutakhir. Juga, memberikan informasi yang benar ke petugas terkait identitas kependudukan keluarga.

Adapun untuk mempercepat proses coklit, masyarakat dapat menyiapkan bukti pendukung seperti Kartu Keluarga (KK) maupun KTP elektronik (e-KTP). Sedangkan bagi warga yang sudah didatangi petugas, nantinya akan mendapat tanda bukti terdaftar dan bukti coklit berupa stiker yang dipasang di depan rumah.

Wisnu menambahkan, dalam proses coklit KPU setempat melibatkan 600 Pantarlih, hal itu disesuaikan dengan estimasi jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dibentuk berdasarkan hasil sinkronisasi data kependudukan di masing-masing Kabupaten/Kota untuk gelaran Pemilu 14 Februari 2024.

Dalam pemutakhiran tersebut, petugas juga melakukan pendataan bagi pemilih disabilitas atau berkebutuhan khusus agar Pemilu 2024 menjadi pesta demokrasi yang inklusif bagi seluruh warga negara.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023