Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera mengirim alat berat ke lokasi tanah longsor yang menutup akses jalan antardesa.
Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan bahwa alat berat akan dikirim oleh Dinas PUPR ke lokasi tanah longsor yang menutup akses jalan antara Desa Wringinanom dan Patemon di Kecamatan Jatibanteng.
"Tanah longsor yang terjadi pada Jumat (3/2) malam itu, menutup akses jalan desa itu memang membutuhkan alat berat untuk membersihkan material longsoran tebing ke jalan. Kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR," katanya di Situbondo, Minggu.
Dia mengatakan material longsor menutup akses jalan antardesa itu sepanjang sekitar 200 meter dan ketebalan mencapai 60 centimeter sehingga membutuhkan alat berat mengatasinya.
Sehari setelah terjadi longsor akibat hujan deras dan menutup akses jalan alternatif satu-satunya antara Desa Patemon dan Wringinanom itu, katanya, forum komunikasi kecamatan (forkopimka), pemerintah desa bersama warga gotong royong mengatasi material longsor.
"Tapi karena material longsor cukup tebal dan panjangnya mencapai 200 meter, sehingga hanya sebagian material yang dibersihkan dan butuh alat berat," ujar Sruwi.
Hingga hari ini, lanjut dia, akses jalan desa hanya bisa dilalui kendaraan roda rua setelah sebagian material longsor ditangani menggunakan peralatan seadanya oleh warga setempat.
"Kami imbau warga yang melintasi di lokasi longsor tetap waspada, karena jalan masih sangat licin, terlebih saat hujan haru lebih hati-hati khawatir terjadi longsor susulan," kata dia.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Situbondo Gatot Siswoyo mengatakan hari ini sudah melakukan survei lokasi longsor untuk mendatangkan alat berat.
"Petugas lapangan hari ini ke lokasi untuk memastikan jenis alat berat yang harus didatangkan ke lokasi tanah longsor yang menutup akses jalan antardesa tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan bahwa alat berat akan dikirim oleh Dinas PUPR ke lokasi tanah longsor yang menutup akses jalan antara Desa Wringinanom dan Patemon di Kecamatan Jatibanteng.
"Tanah longsor yang terjadi pada Jumat (3/2) malam itu, menutup akses jalan desa itu memang membutuhkan alat berat untuk membersihkan material longsoran tebing ke jalan. Kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR," katanya di Situbondo, Minggu.
Dia mengatakan material longsor menutup akses jalan antardesa itu sepanjang sekitar 200 meter dan ketebalan mencapai 60 centimeter sehingga membutuhkan alat berat mengatasinya.
Sehari setelah terjadi longsor akibat hujan deras dan menutup akses jalan alternatif satu-satunya antara Desa Patemon dan Wringinanom itu, katanya, forum komunikasi kecamatan (forkopimka), pemerintah desa bersama warga gotong royong mengatasi material longsor.
"Tapi karena material longsor cukup tebal dan panjangnya mencapai 200 meter, sehingga hanya sebagian material yang dibersihkan dan butuh alat berat," ujar Sruwi.
Hingga hari ini, lanjut dia, akses jalan desa hanya bisa dilalui kendaraan roda rua setelah sebagian material longsor ditangani menggunakan peralatan seadanya oleh warga setempat.
"Kami imbau warga yang melintasi di lokasi longsor tetap waspada, karena jalan masih sangat licin, terlebih saat hujan haru lebih hati-hati khawatir terjadi longsor susulan," kata dia.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Situbondo Gatot Siswoyo mengatakan hari ini sudah melakukan survei lokasi longsor untuk mendatangkan alat berat.
"Petugas lapangan hari ini ke lokasi untuk memastikan jenis alat berat yang harus didatangkan ke lokasi tanah longsor yang menutup akses jalan antardesa tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023