Pembangunan jembatan Gladak Perak yang berada di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, hampir tuntas karena sudah memasuki pengerjaan tahap akhir.
"Kalau jembatannya sudah tersambung dan konstruksi materialnya juga sudah menggunakan beton," kata petugas PT Adi Karya, Radiyo dalam keterangan tertulis di Lumajang, Jumat.
Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro terputus total akibat diterjang awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada awal Desember 2021.
"Jembatan Gladak Perak memang belum rampung secara keseluruhan, namun bentuk jembatan sudah terlihat sesuai dengan perencanaan," tuturnya.
Sejauh ini, lanjut dia, jembatan tersebut sudah dipasangi lapisan beton untuk penyangga atau penguat aspal, kemudian beberapa bagian jembatan juga sudah mulai dirapikan.
"Kami masih menunggu umur beton, nanti disiapkan juga dalam sepekan ini untuk dilakukan pengaspalan jalan sampai bawah," katanya.
Menurutnya, di jembatan itu juga dibangun beberapa tembok pengaman di masing-masing ujung jembatan dan tembok tersebut saat ini sudah dalam kerangka pengecoran, sehingga tinggal dirapikan saja.
Radiyo menjelaskan proses pembangunan jembatan Gladak Perak juga dipengaruhi oleh faktor alam seperti halnya hujan dan kabut, karena beberapa pekan terakhir ini kondisi alam cukup ekstrem, yakni hampir setiap sore terjadi hujan disertai angin.
Kendati demikian, pihaknya tetap memaksimalkan proses pembangunan agar jembatan Gladak Perak segera tuntas dan bisa digunakan oleh masyarakat yang menghubungkan akses dua kabupaten di Jawa Timur.
"Pembangunan jembatan Gladak Perak juga mengalami kendala terkait dengan faktor alam, yakni hujan. Kami hanya bisa melakukan pengeboran saja saat hujan turun," ujarnya.
Jembatan Gladak Perak merupakan akses untuk menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Malang melalui jalur selatan.
Sementara ini jembatan yang dulu sempat terputus akibat Awan Panas Guguran Gunung Semeru itu ditutup untuk masyarakat umum hingga pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah kabupaten setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kalau jembatannya sudah tersambung dan konstruksi materialnya juga sudah menggunakan beton," kata petugas PT Adi Karya, Radiyo dalam keterangan tertulis di Lumajang, Jumat.
Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro terputus total akibat diterjang awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada awal Desember 2021.
"Jembatan Gladak Perak memang belum rampung secara keseluruhan, namun bentuk jembatan sudah terlihat sesuai dengan perencanaan," tuturnya.
Sejauh ini, lanjut dia, jembatan tersebut sudah dipasangi lapisan beton untuk penyangga atau penguat aspal, kemudian beberapa bagian jembatan juga sudah mulai dirapikan.
"Kami masih menunggu umur beton, nanti disiapkan juga dalam sepekan ini untuk dilakukan pengaspalan jalan sampai bawah," katanya.
Menurutnya, di jembatan itu juga dibangun beberapa tembok pengaman di masing-masing ujung jembatan dan tembok tersebut saat ini sudah dalam kerangka pengecoran, sehingga tinggal dirapikan saja.
Radiyo menjelaskan proses pembangunan jembatan Gladak Perak juga dipengaruhi oleh faktor alam seperti halnya hujan dan kabut, karena beberapa pekan terakhir ini kondisi alam cukup ekstrem, yakni hampir setiap sore terjadi hujan disertai angin.
Kendati demikian, pihaknya tetap memaksimalkan proses pembangunan agar jembatan Gladak Perak segera tuntas dan bisa digunakan oleh masyarakat yang menghubungkan akses dua kabupaten di Jawa Timur.
"Pembangunan jembatan Gladak Perak juga mengalami kendala terkait dengan faktor alam, yakni hujan. Kami hanya bisa melakukan pengeboran saja saat hujan turun," ujarnya.
Jembatan Gladak Perak merupakan akses untuk menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Malang melalui jalur selatan.
Sementara ini jembatan yang dulu sempat terputus akibat Awan Panas Guguran Gunung Semeru itu ditutup untuk masyarakat umum hingga pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah kabupaten setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023