Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa pengembangan objek wisata Desa Ranupani yang berada di lereng Gunung Semeru akan dibarengi dengan konservasi lingkungan.
"Kawasan Ranupani menjadi destinasi wisata yang akan terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang dengan memperhatikan konservasi lingkungan," katanya saat meninjau progres pembangunan di Kawasan Ranupani, Kecamatan Senduro, Kamis.
Menurutnya Ranupani akan terus dikembangkan dengan potensi lokal yang ada dengan harapan pemulihan lingkungan terjadi agar tidak kembali terjadi sedimentasi.
"Dengan penunjang infrastruktur itu diharapkan tidak terjadi sedimentasi itu yang jadi kita pertimbangkan, ada rest area, buffer, hingga sedimen trap supaya lumpur tidak langsung ke danau," tuturnya.
Ia mengatakan Ranupani menjadi kawasan prioritas pengembangan pariwisata di Lumajang, sehingga diharapkan dengan berkembangnya pariwisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu dapat menjadi pengungkit sektor pariwisata di Lumajang.
Adapun beberapa pengembangan pariwisata di Ranupani meliputi konservasi danau, kawasan lingkungan pemukiman, serta fasilitas pendukung pendakian.
"Pengembangannya pun kami pastikan tetap mempertimbangkan konservasi lingkungan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lumajang yang biasa disapa Cak Thoriq menggalakkan tanam pohon untuk setiap kegiatan di Kawasan Ranupani.
"Pokoknya kalau ke Ranupani dan Ranu Regulo harus menanam dulu sebelum pulang," ujarnya.
Desa Ranupani berada di kaki Gunung Semeru karena setiap pendaki yang akan melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu harus melewati pos petugas di Ranupani.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu masih berstatus Level 3 atau Siaga, sehingga jalur pendakian ditutup sementara sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kawasan Ranupani menjadi destinasi wisata yang akan terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang dengan memperhatikan konservasi lingkungan," katanya saat meninjau progres pembangunan di Kawasan Ranupani, Kecamatan Senduro, Kamis.
Menurutnya Ranupani akan terus dikembangkan dengan potensi lokal yang ada dengan harapan pemulihan lingkungan terjadi agar tidak kembali terjadi sedimentasi.
"Dengan penunjang infrastruktur itu diharapkan tidak terjadi sedimentasi itu yang jadi kita pertimbangkan, ada rest area, buffer, hingga sedimen trap supaya lumpur tidak langsung ke danau," tuturnya.
Ia mengatakan Ranupani menjadi kawasan prioritas pengembangan pariwisata di Lumajang, sehingga diharapkan dengan berkembangnya pariwisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu dapat menjadi pengungkit sektor pariwisata di Lumajang.
Adapun beberapa pengembangan pariwisata di Ranupani meliputi konservasi danau, kawasan lingkungan pemukiman, serta fasilitas pendukung pendakian.
"Pengembangannya pun kami pastikan tetap mempertimbangkan konservasi lingkungan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lumajang yang biasa disapa Cak Thoriq menggalakkan tanam pohon untuk setiap kegiatan di Kawasan Ranupani.
"Pokoknya kalau ke Ranupani dan Ranu Regulo harus menanam dulu sebelum pulang," ujarnya.
Desa Ranupani berada di kaki Gunung Semeru karena setiap pendaki yang akan melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu harus melewati pos petugas di Ranupani.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu masih berstatus Level 3 atau Siaga, sehingga jalur pendakian ditutup sementara sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023