Komisaris Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Ali Masykur Musa menyebutkan pengembangan akses pelayaran dari Pelabuhan Jangkar Situbondo ke Indonesia bagian timur bisa menjadi basis ekonomi baru.

"Ada beberapa pertimbangan, pertama  mengenai terhadap suplai barang dan ketersediaan barang di Situbondo dan sekitarnya. Ini juga menjadi basis ekonomi baru dalam hal pengiriman logistik," ujar Ali Masykur Musa usai survei Pelabuhan Jangkar Situbondo, Minggu.

Selain itu, lanjut dia, pengiriman logistik dari Pelabuhan Jangkar menuju Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) juga lebih cepat, dan efisien waktu bisa tiga hingga empat jam dibandingkan lewat Banyuwangi.

Bahkan, kata Ali Masykur, Pelabuhan Jangkar yang selama ini melayani angkutan laut dari Situbondo ke Kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura, itu, sebenarnya kapal sejenis Roro sudah bisa bersandar sejak dibangunnya dermaga gerak (movable bridge/MB II).

"Jadi, dengan demikian pengangkutan kendaraan maupun barang dari Pelabuhan Jangkar, saya rasa sudah tidak ada halangan," ucap dia.

Ali Masykur mengungkapkan, melakukan survei ke Pelabuhan Jangkar karena melihat frekuensi perdagangan dari Situbondo ke Bali, NTB dan NTT sangat tinggi. Dan melihat jalur darat Situbondo-Banyuwangi, khususnya di jalur pantura kawasan Hutan Baluran, banyak kendaraan logistik yang mogok di jalan menanjak.

"Yang perlu dipikirkan kan sebenarnya bagaimana memotong jalur perjalanan darat menjadi lewat laut. Ya melalui Pelabuhan Jangkar ini," Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) itu.
 
Komisaris Utama PT Pelni, Ali Masykur Musa (tengah) didampingi Bupati Karna Suswandi (kanan) dan Ketua Komisi 1 DPRD Hadi Prianto (kiri) di Pelabuhan Jangkar Situbondo. Minggu (22/1/2023) ANTARA/Novi Husdinariyanto


Dalam kesempatan itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi yang mendampingi kunjungan kerja Komisaris Utama PT Pelni (Persero) Ali Masykur Musa, memaparkan bahwa perluasan penyeberangan sudah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan. Bahkan, beberapa waktu lalu telah dilaksanakan uji coba pelayaran dari Pelabuhan Jangkar - Lembar NTB dan sebaliknya.

"Kalau izin trayek (Jangkar-Lembar) sudah, tinggal pengoperasiannya. Beberapa waktu lalu juga sudah uji coba Jangkar-Lembar, alhamdulillah lancar," kata Bupati Karna Suswandi kepada Ali Masykur Musa.

Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Situbondo Hadi Prianto mengapresiasi kepedulian Komisaris Utama PT Pelni menyerap aspirasi dan sekaligus menanggapi permohonan Bupati Situbondo, bagaimana Pelni bisa berkontribusi dalam kelancaran pengiriman logistik dari Pelabuhan Jangkar ke Indonesia bagian timur.

"Dan sekaligus pemenuhan transportasi antarpulau. Mudah-mudahan harapan masyarakat Situbondo, PT Pelni bisa merealisasikan program Pemkab Situbondo serta pusat, bagaimana transportasi laut bisa dimaksimalkan," kata politikus Partai Demokrat itu.

Pada Mei 2022, Bupati Situbondo Karna Suswandi melepas keberangkatan perdana kapal feri KMP Parama Kalyani dari Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo menuju Lembar NTB hanya membutuhkan waktu sekitar 11 jam, sedangkan melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi bisa mencapai 13 jam.

Selain hemat waktu perjalanan laut dua jam, kendaraan truk bermuatan berat khususnya dari arah Surabaya juga lebih hemat waktu sekitar dua jam perjalanan darat melintasi jalur pantura Hutan Baluran ke Pelabuhan Ketapang.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023