Pemerintah Kabupaten Sampang membentuk tim khusus untuk mengawasi kemungkinan adanya peredaran makanan yang menggunakan nitrogen cair di wilayah setempat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Pemkab Sampang Abdullah Najich di Sampang, Kamis, pembentukan tim itu sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Nomor KL.02.02/C/90/2023 yang ditandatangani Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pada 6 Januari 2023.

"Pada intinya, SE tersebut meminta pemkab melakukan pengawasan terhadap penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji," ujarnya.

Karena itu, pihaknya membentuk tim khusus, gabungan dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sampang, di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas Komunikasi, Satuan Polisi Pamong Praja, serta Dinas Perhubungan.

Ia menjelaskan tim itu bertugas melakukan survei dan pemantauan terhadap para pedagang yang berjualan makanan yang mengandung nitrogen cair.

Adapun survei dan pengawasan dijalankan ke semua wilayah se-Kabupaten Sampang.

Kepala Dinkes-KB Pemkab Sampang Abdullah Najich menjelaskan sejauh ini memang tidak ditemukan adanya anak yang mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan ringan yang mengandung nitrogen cair.

"Tapi bukan berarti kita harus diam. Prinsip pokok dunia kesehatan adalah lebih baik mencegah daripada mengobati," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran (SE) terkait penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji ice smoke atau ciki ngebul (cikbul), jajanan yang digemari oleh anak-anak.

Melalui SE Nomor KL.02.02/C/90/2023, penjaja cikbul keliling tidak direkomendasikan menggunakan cairan yang bisa memberikan sensasi mulut mengeluarkan asap itu.

Penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP) dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau keracunan pangan. Nitrogen cair dapat menyebabkan radang dingin dan luka bakar terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit.

Menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair dapat memicu kesulitan bernapas yang cukup parah.

Risiko lainnya yakni menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar, karena suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023