Kediri - Sumber mata air yang ada di areal Gunung Wilis, tepatnya Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bertambah dengan semakin banyaknya pohon yang ditanam warga.
"Kalau dulu sumber mata airnya hanya lima, saat ini sudah 15 sumber. Ini merata di seluruh daerah ini," kata Kepala Desa Joho, Sulastri, Kamis.
Ia mengatakan, banyaknya sumber mata air ini tidak terlepas dari usaha warga untuk melakukan penghijauan. Terlebih lagi, di tempat ini masuk areal perbukitan yang dulunya masih gersang.
Ia juga mengungkapkan, di tempat ini sering terjadi tanah longsor. Bahkan pada 1982 terjadi bencana besar tanah longsor yang membuat 49 warga desa ini meninggal tertimbun tanah.
"Bencana sering terjadi karena memang jarang tanaman kayu di tempat ini. Lokasi daerah ini memang perbukitan, dan tanahnya labil. Terlebih lagi, jika tanahnya ditanami rumput gajah (rumput untuk pakan ternak) tanahnya tambah mudah gembur, jadinya jika hujan tambah sering longsor," ucapnya.
Menurut dia, pascakejadian itu pemerintah berencana akan menutup salah satu dusun, tepatnya Dusun Dasun, Desa Joho, Kecamatan Semen, karena dinilai berbahaya untuk dihuni.
Bahkan, beberapa warga nekat pergi dari tempat itu, dengan pindah ke lokasi yang lebih aman maupun ikut program transmigrasi, agar terhindar dari bencana serupa.
"Tapi, banyak juga warga yang memilih tinggal di sini. Mereka sudah lama tinggal dan besar di tempat ini, jadinya mereka enggan pindah," ucapnya.
Ia mengatakan, berupaya menjadikan daerah ini terjadi longsor dengan melakukan penghijauan. Program itu melibatkan warga dengan menanam di tanah mereka sendiri. Program intensif dilakukan sejak 2003 lalu hingga sekarang.
"Kalau hasilnya sekarang, dusun itu dapat dipertahankan dan tidak jadi dikosongkan. Sekarang masyarakat juga tidak terlalu khawatir, karena pohon-pohon kayu yang ditanam sudah kuat. Jadinya, tidak pernah terjadi longsor," kata perempuan yang baru mendapatkan penghargaan Kalpataru terbaik pertama kategori pembina lingkungan lomba pelestarian fungsi lingkungan hidup Provinsi Jawa Timur dari Gubernur Jatim, yang diserahkan pada 18 Juli 2011.
Ia tetap berharap, pemerintah mau membantu untuk memberi bibit pohon untuk keperluan reboisasi di tempat itu. Saat ini, luas lahan yang masih ditanami ada 49 hektare, tetapi masih ada beberapa tanah yang belum ditanami.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011