Pemerintah Kota Surabaya mengkaji usulan penggantian dua nama jalan di Kota Pahlawan, Jatim, dengan tokoh Nahdlatul Ulama yakni Jalan Bubutan diganti K.H Ridwan Abdullah dan Iskandar Muda diganti Hasan Gipo.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa, mengatakan, usulan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Surabaya itu akan dikaji secara historisnya.

"Karena tokoh NU (Nahdlatul Ulama) yang rencananya dijadikan nama jalan itu, juga orang Surabaya dan menjadi pahlawan di zamannya. Selama ini hanya tercatat saja," kata Cak Ji, panggilan akrab Armuji.

Mantan Ketua DPRD Surabaya tersebut menambahkan, pergantian nama jalan harus melalui mekanisme yang berlaku.

"Bisa nanti diusulkan oleh Pemkot, setelah mendapat masukan dari masyarakat. Kemudian dibahas oleh Dewan melalui pansus (panitia khusus). Kalau sudah disetujui maka dilakukan pergantian nama jalan tersebut," kata dia.

Lebih lanjut, Cak Ji mengatakan, akan lebih bagus jika nama jalan di Surabaya banyak yang memakai nama tokoh-tokoh pejuang dari Surabaya.

Anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya Camelia Habiba sebelumnya mengatakan, usulan pergantian nama jalan karena merupakan tempat perjuangan NU.

"Jalan Bubutan diubah menjadi Jalan K.H. Ridwan Abdullah, di mana Beliau adalah Pengarang Lambang NU yang rumahnya ada di Bubutan dan Kantor PCNU Surabaya adalah tempat sejarah Kantor PBNU Pertama," ujar Habiba.

Untuk Jalan Iskandar Muda diubah menjadi Jalan Hasan Gipo karena Pahlawan Iskandar Muda tidak ada history dengan Surabaya.

Sedangkan Hasan Gipo adalah Ketua NU pertama, yang tidak jauh dari sana ada situs sejarah Langgar Gipo, yang menjadi cagar budaya dan sejarahnya ada keterkaitan dengan K.H. Mas Mansyur.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya tersebut menambahkan, perubahan dua nama jalan itu karena Surabaya merupakan kota di mana warga Nahdliyin berdiskusi, merumuskan strategi melawan penjajah kala itu. Hal itu dibuktikan dengan kantor PBNU pertama di Surabaya, yang kini menjadi kantor PCNU Surabaya.

"Usulan nama jalan ini menjadi kado satu abad NU, karena Surabaya adalah kota lahirnya Nahdlatul Ulama. Fraksi PKB akan mencari dukungan di Yos Sudarso (kantor DPRD) karena minimal dua fraksi bisa mengusulkan Raperda Inisiatif DPRD," kata dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023