Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kian terlatih dalam menangani situasi kedaruratan lingkungan yang berkaitan dengan keberadaan hewan liar dan berbahaya, seperti aneka jenis ular, tawon vespa affinist, primata ataupun hewan jenis berbahaya lain.

Kepala Seksi Penyelamatan Kebakaran dan Non Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek Burhanuddin dalam rilis hasil penanganan aduan warga berkaitan dengan hewan liar masuk pemukiman yang menimbulkan keresahan lingkungan di Trenggalek, Kamis, menegaskan kesiapan personel Unit Pemadam Kebakaran Trenggalek itu.

"Dalam kurun setahun kemarin kami melakukan evakuasi sarang tawon sebanyak 63 kegiatan dan evakuasi ular sebanyak 57 kegiatan. Pengalaman ini menjadi kesempatan tim damkar dalam penanganan situasi kedaruratan lingkungan yang berkaitan dengan hewan liar berbahaya di lingkungan pemukiman warga," katanya.

Burhanudin menjelaskan, dari total hewan ular yang dievakuasi dari rumah warga itu didominasi ular jenis piton sanca kembang dan tali picis. Sanca kembang itu mayoritas dievakuasi di sekitar tempat kandang ternak milik warga.

"Sebagian di antaranya dilaporkan sudah memangsa hewan ternak milik warga. Untuk lokasinya banyak yang di sekitar kandang ternak, tapi ada juga yang di area dalam pemilik rumah,” katanya pula.

Pascadievakuasi sementara ke kantor pemadam kebakaran, ular-ular liar itu itu nantinya bakal diamati perkembangannya.

Petugas menggandeng relawan pemadam kebakaran yang memiliki latar belakang pencinta reptil. Jika layak, ular itu kemudian akan dilepasliarkan atau dikembalikan ke habitatnya yang jauh dari permukiman warga.

“Tapi kalau untuk yang ular cobra dan sejenisnya berbeda perlakuan. Kami koordinasikan dengan BBKSDA. Ada beberapa ular king cobra yang kami evakuasi dari rumah warga dan kami serahkan ke BBKSDA,” ujarnya pula.

Dari hewan berbahaya yang dievakuasi itu, sebagian di antaranya dilaporkan pernah menyerang pemilik rumah.

Dan yang paling sering menyerang pemilik rumah adalah serangan dari tawon vespa affinist. Meskipun tak ada laporan korban jiwa, namun serangan tawon itu dinilai paling sering ketimbang ular.

"Jadi untuk penanganan berbeda. Karena membahayakan, kita basmi dulu tawonnya kemudian kami evakuasi sarang itu dari rumah warga," katanya lagi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Damkar Trenggalek terlatih tangani hewan berbahaya di lingkungan warga

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023