Aktivitas perdagangan di pasar rakyat Kota Surabaya meningkat usai dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah Pusat.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Surya (PD Pasar Surya) Kota Surabaya Agus Priyo di Surabaya, Senin, mengatakan pencabutan PPKM berdampak pada meningkatnya aktivitas perdagangan di pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Surya.

"Dengan dicabutnya PPKM, pendapatan pedagang meningkat. Saat (perayaan) tahun baru misalnya, setelah dua tahun dilarang dan kemarin boleh, jadi pasar pendapatannya ikut meningkat luar biasa," kata Agus.

Seperti halnya aktivitas perdagangan ikan di Pasar Pabean Surabaya. Dia mengatakan pembeli di Pasar Pabean meningkat sampai 100 persen.

"Untuk pasar-pasar yang lain juga kami pantau aktivitasnya mulai banyak meningkat, kan kemarin sempat dibatasi (PPKM)," ujar dia.

Secara makro, Agus Priyo menyatakan bahwa pencabutan PPKM ini berdampak signifikan terhadap meningkatnya jumlah pengunjung atau calon pembeli di pasar tradisional. Secara makro, peningkatan aktivitas pengunjung di pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Surya dapat mencapai sekitar 25-35 persen.

"Tapi kalau (peningkatan) per pasar, khususnya seperti Pasar Pabean ini bisa sampai 100 persen peningkatannya. Karena PPKM dicabut, orang boleh mengadakan syukuran tahun baru. Jadi cukup menjadi trigger bagi pedagang kami," kata dia.

Selain meningkatnya aktivitas perdagangan di pasar tradisional, pengunjung atau calon pembeli juga terpantau masih taat memakai masker. Pengunjung terlihat tetap memakai masker saat berada di pasar, meski PPKM telah resmi dicabut oleh pemerintah pusat.

"Selain meningkat, pengunjung atau calon pembeli juga masih taat pakai masker. Di Pasar Pabean misalnya, mereka kami tanya, rata-rata masih menjaga diri (pakai masker)," kata dia.

Pada prinsipnya, Agus memastikan, pihaknya akan terus menambah kenyamanan dari pedagang dan pembeli. Hal ini diharapkan dapat mendongkrak pendapatan para pedagang supaya lebih meningkat.

"Sebagai trigger bahwa pengunjung ini harus dibuat nyaman, supaya belanja ke pasar tradisional. Sampai saat ini juga kita sudah memperbaiki beberapa pasar untuk kenyamanan hal tersebut," ujar dia.

Bahkan, untuk mendongkrak iklim perdagangan di pasar tradisional, Agus Priyo mengaku jika PD Pasar Surya telah menjalin MoU atau kerja sama dengan sejumlah bank. Kerja sama ini berkaitan dengan penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pedagang. Sebab, dua tahun situasi pandemi COVID-19, membuat cash flow pedagang banyak yang turun atau terganggu.

"Sehingga kami menggandeng beberapa bank untuk MoU menyediakan KUR kepada para pedagang. Alhamdulillah, cukup membantu mereka dengan KUR ini, cash flow cukup terjaga, sehingga (pedagang) bisa kulakan lagi, barang dagangan terisi," kata dia.

Di samping menggandeng bank untuk penyediaan KUR bagi para pedagang, PD Pasar Surya sebelumnya juga menginisiasi program bebas denda retribusi. Menurut dia, program ini sangat membantu bagi para pedagang akibat dampak pandemi COVID-19.

"Program ini berakhir tanggal 31 Desember 2022, dan antusias pedagang luar biasa. Karena dua tahun mereka (pedagang) nunggak retribusi karena pandemi, dengan adanya kebijakan ini, alhamdulillah luar biasa keminatannya tinggi," kata dia.

Tak hanya itu, kata dia, sejumlah upaya lain juga digencarkan PD Pasar Surya untuk meningkatkan aktivitas perdagangan di pasar tradisional, seperti misalnya dengan mengadakan lomba antarpasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Surya. Lomba ini menjadi salah satu trigger untuk mengajak pedagang agar lebih peduli terhadap kebersihan, kenyamanan dan ketertiban di pasar.

"Sebelumnya kami juga menginisiasi lomba Pasar Pahlawan. Melalui lomba ini kami juga bisa menilai pengelola atau kepala pasar seberapa dekat dengan pedagang. Alhamdulillah, sembilan pasar menjadi pilot project, luar biasa antusiasnya," ujar dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023