Tulungagung - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung, Jawa Timur, sedang menyelidiki pelaku pengiriman paket kotak nasi berisi rangkaian kabel diduga bom di depan toko "Raja Murah" di Desa Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, Minggu pagi. Temuan tersebut sempat membuat warga sekitar warga sekitar gempar dan dilanda kecemasan karena khawatir paket kotak nasi berwarna putih tersebut benar-benar berisi rangkaian bom yang digunakan oleh si pelaku untuk melancarkan aksi teror. "Setelah kami teliti, benda mencurigakan itu bukanlah berisi bom sungguhan. Tapi memang di dalamnya terdapat rangkaian kabel yang sepertinya memang sengaja ingin dikesankan agar menyerupai bom rakitan. Kasus ini masih kami selidiki," ujar Kabag Operasi Polres Tulungagung, Kompol Subagyo. Seluruh barang bukti yang terdiri atas rangkaian kabel, dua botol minyak wangi , satu buah korek api, lima buah baterei, serta sepasang kotak boster, kini diamankan di Mapolres untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Polisi meyakini paket bom palsu tersebut dimaksudkan untuk menciptakan suasana teror karena pada bagian luar kotak nasi pelaku menuliskan alamat dealer Arya Montor di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, sekitar satu kilometer dari lokasi benda mencurigakan itu ditemukan pertama kali. "Sasaran (teror)-nya siapa kami juga belum bisa memastikan, apakah ditujukan ke dealernya atau toko sepatu dimana paket itu ditemukan pertama kali," terang mantan Kapolsek Tulungagung ini menjelaskan. Diduga warga Tulungagung Kompol Subagyo menduga, pelaku yang ditengarai sebagai orang iseng ini masih warga Tulungagung. Subagyo bahkan berani memperkirakan bahwa pembuat "paket bom" kotak nasi tersebut masih di sekitar Desa Podorejo atau Desa Bendilwungu. Sumber di kepolisian menyebut, indikasi bahwa pelaku masih warga sekitar terlihat dari gaya bahasa pada tulisan pada permukaan kotak nasi berisi paket bom palsu tersebut yang menggunakan kata "montor" untuk menyebut dealer Arya Motor milik Abu Sujak di Desa Podorejo. "Istilah ini (montor) merupakan dialek orang Tulungagung, bukan orang luar daerah," ucap salah seorang petugas intelkam Polres Tulungagung berasumsi. Saksi pertama yang mengetahui keberadaan paket bom kotak nasi itu sendiri adalah Pamuji (48), warga Desa Bendilwungu. Ia mengaku tidak sengaja melihat paket mencurigakan tersebut sekitar pukul 06.30 WIB di depan toko sepatu "Raja Murah". Karena penasaran, Pamuji lalu mencoba mengamati dari dekat. Namun karena pada permukaan sudah ada alamat tujuan, yakni untuk Dealer Arya Motor milik Abu Sujak di Desa Podorejo, maka Pamuji lantas berinsiatif melaporkan kepada yang bersangkutan. Anak sulung Abu Sujak yang bernama Iwan (18) lantas diutus untuk mengambil paket dimaksud dan membawanya ke rumah. Namun karena dianggap mencurigakan, apalagi setelah dibuka sedikit terlihat ada rangkaian kabel diduga bom, paket kotak nasi yang dibuat/dikirim seorang pria mengatasnamakan diri Agus Jahri itu kemudian dilaporkan ke perangkat desa setempat serta kepolisian.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011