Surabaya - Potensi pasar asuransi syariah nasional menjanjikan pada tahun 2011 karena kondisi perekonomian Indonesia semakin menunjukkan angka positif. "Apalagi, 88 persen penduduk Indonesia merupakan kaum Muslim," kata "Head of Syariah" PT Sun Life Financial Indonesia, Srikandi Utami, ditemui saat seminar bertema "Perencanaan Keuangan yang Barokah" di Surabaya, Jatim, Jumat. Menurut dia, latar belakang diadakannya kegiatan tersebut, dipicu ketidakpastian ekonomi saat ini yang memacu masyarakat melakukan perencanaan keuangan untuk meraih tujuan keuangan dan gaya hidup. "Padahal, perencanaan keuangan yang baik akan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat guna mengatasi berbagai tantangan pada masa kini," ujarnya. Sementara itu, ungkap dia, perencanaan keuangan yang baik membutuhkan pengetahuan dasar tentang keuangan. Namun, tanpa memiliki wawasan baik mengenai keuangan maka masyarakat susah memilih produk keuangan yang tepat sesuai kebutuhan. "Pengetahuan tentang keuangan menjadi penting karena dapat membantu pasar keuangan di Tanah Air untuk lebih memahami perencanaan keuangan syariah yang lebih baik," ucapnya. Terkait pelaksanaan seminar di Surabaya, tambah dia, diadakan dengan mendatangkan Ahli Fiqih Islam dari Universitas Islam Negeri/UIN Jakarta Prof Dr H Fathurrahman Djamil, MA, Ketua Dewan Pengawas Syariah Sun Life Syarif Hidayatullah, dan Dosen Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya Imron Mawardi. "Ada pula praktisi asuransi jiwa syariah Rizky Pandu Pribadi," paparnya. Setelah Surabaya, ulas dia, seminar serupa akan dilaksanakan di Medan pada tanggal 12 Agustus 2011. Sebelumnya, kegiatan tersebut pernah dilakukan di Yogyakarta pada tanggal 8 Juli lalu. "Di sisi lain, untuk menarik banyak nasabah kami telah menyediakan beragam produk, layanan perlindungan, dan pengakumulasian kekayaan baik nasabah individu maupun korporasi," katanya. Kini, lanjut dia, mitra perusahaan jasa keuangan internasional tersebut telah menyebar di pasar dunia termasuk Kanada, Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah negara lain. "Per 31 Maret 2011, grup perusahaan kami membukukan total dana kelolaan senilai 469 miliar dolar Kanada/CDN$," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011