Musisi asal Malang Adi Alam membagikan emosi personal lewat single terbarunya "Room" yang telah tayang di seluruh kanal musik digital.
"Lagu 'Room' berisi tentang ruang atau kamar seseorang yang merekam segala emosi dan perasaan yang dipancarkan oleh penghuninya. Emosi dan perasaan terutama sedih dan kesepian saat meninggalkan teman, keluarga dan kota tempat seseorang berasal." ujar Adi Alam dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Selasa.
"Room", lanjutnya, bukan single pertamanya sebagai solois, namun dalam lagu yang telah rilis pada 21 Desember 2022 tersebut banyak bercerita lebih ke personal, dan hal lain dari lagu-lagu sebelumnya.
"Jika pada single Sumiati, Asa, dan Bahagia, lebih banyak bicara dan mengamati orang-orang sekitar, kini untuk sendiri dan menyendiri," katanya.
Adi Alam memulai karir bermusiknya sebagai gitaris dari unit musik Rock-Alternative, Underdog of Pieces pada 2014.
Di tengah perantauannya di Jakarta, dia bergabung dalam komunitas menulis lagu yang dibentuk oleh duo asal Pamulang, Endah N Rhesa, Earhouse Songwriting Club.
Pada awal kemunculannya di tahun 2018 sebagai singer-songwriter dengan genre Folk-Acoustic, kemudian mulai merambah ke beberapa panggung gigs di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Seluruh karyanya terinspirasi dari beberapa band dan solois seperti Novo Amor, Daughter, hingga Ben Howard, kini musisi yang lahir asal Kepanjen Malang tersebut mengubah genre musiknya menjadi Folk-Rock, Shoegaze dan Post-Rock.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Lagu 'Room' berisi tentang ruang atau kamar seseorang yang merekam segala emosi dan perasaan yang dipancarkan oleh penghuninya. Emosi dan perasaan terutama sedih dan kesepian saat meninggalkan teman, keluarga dan kota tempat seseorang berasal." ujar Adi Alam dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Selasa.
"Room", lanjutnya, bukan single pertamanya sebagai solois, namun dalam lagu yang telah rilis pada 21 Desember 2022 tersebut banyak bercerita lebih ke personal, dan hal lain dari lagu-lagu sebelumnya.
"Jika pada single Sumiati, Asa, dan Bahagia, lebih banyak bicara dan mengamati orang-orang sekitar, kini untuk sendiri dan menyendiri," katanya.
Adi Alam memulai karir bermusiknya sebagai gitaris dari unit musik Rock-Alternative, Underdog of Pieces pada 2014.
Di tengah perantauannya di Jakarta, dia bergabung dalam komunitas menulis lagu yang dibentuk oleh duo asal Pamulang, Endah N Rhesa, Earhouse Songwriting Club.
Pada awal kemunculannya di tahun 2018 sebagai singer-songwriter dengan genre Folk-Acoustic, kemudian mulai merambah ke beberapa panggung gigs di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Seluruh karyanya terinspirasi dari beberapa band dan solois seperti Novo Amor, Daughter, hingga Ben Howard, kini musisi yang lahir asal Kepanjen Malang tersebut mengubah genre musiknya menjadi Folk-Rock, Shoegaze dan Post-Rock.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022