Para milenial generasi penerus BUMN harus bisa mengelola mental agar tidak takut gagal, sebab pemuda saat ini kebanyakan sulit untuk menerima kegagalan, dan gampang sekali, seperti istilah sekarang kena mental, ucap salah satu pejabat di lingkungan BUMN.

Chief Learning Officer BUMN Leadership & Management Institute (BLMI), Steven Augustino Yudiyantho di Surabaya, Kamis, mengatakan untuk menuju BUMN kelas dunia dibutuhkan talenta yang memang memiliki keberagaman, dengan mencanangkan milenial menduduki kursi jajaran direksi (Board of Director).

"Karena populasi terbesar di Indonesia adalah milenial. Untuk bisa memahami milenial dibutuhkan pemimpin yang milenial juga," ucap pria yang saat ini juga menjabat sebagai Senior Vice President HC Strategy & Talent Management Bank Mandiri, saat ditemui wartawan usai diskusi bertajuk "Meningkatkan Kapabilitas Kepemimpinan BUMN Berdaya Saing" di Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Surabaya.

Menurutnya, masalah saat ini yakni bagaimana cara mengakselerasi agar para milenial bisa memimpin BUMN dan pada akhirnya memimpin Indonesia.

"Salah satu tujuan daripada diskusi ini dalam rangka mengemban misi itu, jadi bagaimana mengakselerasi milenial untuk Indonesia ke depan," ujarnya.

Tak hanya itu, tantangan yang harus dihadapi para milenial juga bagaimana memimpin orang-orang yang berbeda generasi.

"Orang-orangnya lebih senior dibanding mereka, itu tidak mudah," kata Steven.

Steven berharap dari diskusi tersebut para milenial BUMN bisa mendapat inspirasi untuk memiliki mindset yang benar menjadi seorang pemimpin.

"Selain itu, harus bisa lebih proaktif di dalam karir journey-nya masing-masing, serta harus sadar bahwa apa yang mereka lakukan bukan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022