Kota Surabaya memiliki empat rute angkutan massal dengan konsep buy the service (BTS) atau wujud kehadiran pemerintah dalam memberikan subsidi pelayanan transportasi publik dan bekerja sama dengan operator.
Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Aning Rahmawati di Surabaya, Rabu, mengatakan, berdasarkan kajian Kemenhub, rute yang dibutuhkan masyarakat Surabaya dengan konsep BTS ada 8 rute.
"Sedangkan saat ini baru terpenuhi empat rute, sehingga kurang empat rute," kata dia.
Adapun empat rute yang dimaksud meliputi Purabaya- Rajawali, Kenpark-Gunung Anyar, Joyoboyo-Osowilangun, Purabaya-Pirngadi.
Menurut Aning, konsep BTS ini sebetulnya sangat menguntungkan karena pemerintah pusat atau daerah membeli layanan atau subsidi 100 persen dari operator dengan standar pelayanan minimal (SPM).
Selain bus dalam nota kesepakatan dengan Kemenhub, kata dia, Surabaya didorong untuk mewujudkan layanan pendukung beruda feeder atau pengumpan yang akan menghubungkan dari rute bus ke area pemukiman.
Pada perencanaan sampai dengan 2024 ada total 174 feeder yang akan di wujudkan dengan pentahapan 36 di tahun 2022, 67 di tahun 2023 dan 71 di tahun 2024.
Diketahui sebanyak 17 Bus Listrik Trans Semanggi Suroboyo bantuan Kemenhub untuk mendukung angkutan BTS di Surabaya melayani rute koridor 3 meliputi Terminal Purabaya, Jalan Ahmad Yani, Dolog, Jemur Andayani, SIER, Rungkut Madya, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Jalan Kenjeran, Kenjeran Park dan sebaliknya.
Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Suharto sebelumnya mengatakan, total yang dioperasikan saat ini di Kota Surabaya sebanyak 17 bus listrik, dan secara bertahap ke depannya akan ditambah.
Ia juga menjelaskan, saat ini produksi dari karoseri memang terbatas karena permintaannya cukup besar.
"Tapi kami berkomitmen bahwa Surabaya yang pertama. Kami akan evaluasi secara terus menerus dan saat ini kami memproduksi 53 bus listrik, dan itu akan dioperasikan di dua kota, yaitu Surabaya dan Bandung, tapi yang paling besar dan prioritas di Surabaya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Aning Rahmawati di Surabaya, Rabu, mengatakan, berdasarkan kajian Kemenhub, rute yang dibutuhkan masyarakat Surabaya dengan konsep BTS ada 8 rute.
"Sedangkan saat ini baru terpenuhi empat rute, sehingga kurang empat rute," kata dia.
Adapun empat rute yang dimaksud meliputi Purabaya- Rajawali, Kenpark-Gunung Anyar, Joyoboyo-Osowilangun, Purabaya-Pirngadi.
Menurut Aning, konsep BTS ini sebetulnya sangat menguntungkan karena pemerintah pusat atau daerah membeli layanan atau subsidi 100 persen dari operator dengan standar pelayanan minimal (SPM).
Selain bus dalam nota kesepakatan dengan Kemenhub, kata dia, Surabaya didorong untuk mewujudkan layanan pendukung beruda feeder atau pengumpan yang akan menghubungkan dari rute bus ke area pemukiman.
Pada perencanaan sampai dengan 2024 ada total 174 feeder yang akan di wujudkan dengan pentahapan 36 di tahun 2022, 67 di tahun 2023 dan 71 di tahun 2024.
Diketahui sebanyak 17 Bus Listrik Trans Semanggi Suroboyo bantuan Kemenhub untuk mendukung angkutan BTS di Surabaya melayani rute koridor 3 meliputi Terminal Purabaya, Jalan Ahmad Yani, Dolog, Jemur Andayani, SIER, Rungkut Madya, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Jalan Kenjeran, Kenjeran Park dan sebaliknya.
Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Suharto sebelumnya mengatakan, total yang dioperasikan saat ini di Kota Surabaya sebanyak 17 bus listrik, dan secara bertahap ke depannya akan ditambah.
Ia juga menjelaskan, saat ini produksi dari karoseri memang terbatas karena permintaannya cukup besar.
"Tapi kami berkomitmen bahwa Surabaya yang pertama. Kami akan evaluasi secara terus menerus dan saat ini kami memproduksi 53 bus listrik, dan itu akan dioperasikan di dua kota, yaitu Surabaya dan Bandung, tapi yang paling besar dan prioritas di Surabaya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022