Kota Batu mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) setelah melantunkan tembang macapat atau puisi tradisional Jawa selama 96 jam untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2022.
Kepala Seksi Intelijen Kota Batu Edi Sutomo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Batu, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa gelaran tersebut merupakan kerja sama Kejaksaan Negeri Batu bersama sejumlah pihak terkait.
"Dalam rangkaian Hakordia 2022 , Kejaksaan Negeri Batu yang punya program Praja Satu atau Program Jaksa Sahabat Kota Batu, yakni Jaksa Peduli Seni dan Budaya," kata Edi.
Edi menjelaskan, lantunan tembang macapat selama 96 jam tersebut merupakan kerja sama antara Kejaksaan Negeri Kota Batu dengan Dinas Pariwisata Kota Batu, Dinas Pendidikan Kota Batu dan Asosiasi Kepala Desa dan Lurah Kota Batu serta penggiat Mocopat.
Menurutnya, tembang macapat juga merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan hukum melalui seni budaya macapat. Melalui tembang macapat, diharapkan masyarkat dapat mengenali hukum dan menjauhi hukuman akibat adanya pelanggaran.
"Ini juga untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional, khususnya tembang macapat," katanya.
Ia menambahkan, hal tersebut juga merupakan salah satu bentuk perhatian tinggi terhadap nilai-nilai luhur budaya dan sekaligus memperkenalkan budaya kepada generasi muda untuk melestarikan budaya macapat dari Kejaksaan Negeri Kota Batu.
"Diharapkan generasi muda, termasuk pelajar melestarikan warisan budaya. Salah satunya seni tembang macapat agar tak luntur karena mengandung nilai-nilai luhur di setiap bait tembang macapat," ujarnya.
Penyerahan piagam rekor MURI diserahkan oleh perwakilan MURI Semarang Sri Widayati kepada Kepala Kejaksaan Negeri Batu dan Dinas Pariwisata Kota Batu, Dinas Pendidikan Kota Batu dan Asosiasi Kepala Desa dan Lurah Kota Batu serta penggiat Macopat Kota Batu.
Rekor MURI diraih tersebut, bukan hanya tercatat di tingkat Indonesia, namun lantunan tembang macapat yang dimulai pada 13 hingga d 17 Desember 2022 tersebut tercatat pada tingkat dunia.
Ada kurang lebih sebanyak 387 peserta untuk mencapai rekor tersebut, yang terdiri dari 28 siswa SD, 12 Siswa SMP, 4 Siswa SMA, serta 14 Komunitas Penggiat dan para pihak terkait dari wilayah Kota Batu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022