Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membentuk pasukan khusus tanggap insiden siber yang diberi nama “Computer Security Incident Response Team” (Csirt) untuk mengantisipasi terhadap serangan para peretas.

"Pembentukan tim khusus ini, saya kira sangat penting. Akhir-akhir ini, serangan siber dari para hacker dan sebagainya kerap terjadi. Begitu juga kebocoran data dan lainnya," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat peluncuran CSIRT di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Selasa (13/12).

Keberadaan pasukan khusus siber ini, nantinya akan menjamin tingkat keamanan sistem digital dan data seiring dengan meningkatnya layanan digital yang dikembangkan Banyuwangi. Baik yang dikelola oleh pemerintah, maupun oleh masyarakat secara luas.

KCSIRT ini, kata Ipuk, bisa memberikan edukasi keamanan siber bagi masyarakat guna meningkatkan ruang siber yang kondusif dan aman.

CSIRT merupakan hasil kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai upaya untuk mewujudkan sistem keamanan siber nasional yang terintegrasi dari tingkat daerah hingga nasional.

"Dengan tim ini, bisa memberikan respons cepat saat terjadi insiden siber. Jika tidak bisa diatasi oleh tim di daerah, bisa koordinasi dengan sesama antardaerah, atau dilanjutkan ke level provinsi dan terus hingga ke kami di BSSN,” Direktur Keamanan Siber & Sandi Pemerintah Daerah BSSN, Hasto Prastowo.

Ia menjelaskan, pada periode September - November 2022 telah terjadi lebih dari 600 juta anomali siber. Fenomena ini bisa berpotensi menjadi serangan siber.

"Hal ini perlu diantisipasi secara serius. Tidak hanya di pusat, tapi oleh seluruh komponen. Karena siapa saja bisa mendapat serangan siber ini," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso mengatakan CSIRT ini memiliki tugas untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

"Baik yang berupa hacking, phissing,malware maupun ransomware," kata Budi.

Dia menambahkan, upaya sebagaimana tujuan dari terbentuknya CSIRT ini, telah sejak awal dilakukan oleh Banyuwangi. Namun, dengan kerja sama dengan BSSN ini, tata kerjanya akan lebih sistematis serta skalanya lebih luas.

"Harapannya nanti bisa benar-benar terbentuk ekosistem digital yang aman," tutur dia.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022