Komisi B DPRD Surabaya mengawal penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada ribuan nelayan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan besaran Rp600 ribu per orang pada 9-13 Desember 2022, agar tepat sasaran.

"Bantuan sosial dari Pemerintah Kota Surabaya ini cukup membantu menaikkan pendapatan para nelayan," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Minggu.

Diketahui, Pemkot Surabaya telah menyalurkan bantuan sosial berupa uang tunai kepada 1.158 nelayan dengan besaran Rp600 ribu per orang, delapan unit perahu dan dua unit bantuan alat pembuat kerupuk pada Jumat (9/12).

Bantuan tersebut diberikan kepada para nelayan sebagai upaya menangani dampak inflasi sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022.

Menurut Anas, pihaknya berharap bantuan sosial tersebut bisa berkelanjutan diberikan kepada warga tidak mampu, salah satunya kepada para nelayan di pesisir Surabaya. Apalagi, kata dia, saat ini proses pemulihan perekonomian pascapandemi COVID-19.

Tidak hanya BLT, Anas meminta, bantuan sosial berupa perahu dan alat pembuatan krupuk bisa digunakan dengan maksimal agar pendapatan nelayan bisa meningkat.

"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya dengan memberikan BLT kepada para nelayan," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, bantuan sosial berupa uang tunai sebesar Rp600 ribu yang diberikan kepada seluruh nelayan, yakni 1.158 orang.

Sebelumnya, total kuota nelayan adalah 1.190 yang kemudian dilakukan verifikasi di lapangan menjadi 1.158 nelayan. "Yang tidak lolos verifikasi dikarenakan ada yang meninggal dunia dan beralih profesi," ujar Antiek.

Sedangkan untuk 8 unit bantuan perahu atas hasil usulan Musrenbang yang diberikan kepada delapan Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berada di Kecamatan Benowo dan Asemrowo dan dua unit bantuan alat pembuat kerupuk yang diberikan kepada dua KUB di Kecamatan Mulyorejo, sebagai upaya untuk pemberdayaan istri nelayan. (*)
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022