Sektor pariwisata diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang, Jawa Timur, seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan pada libur akhir tahun 2022.

Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu mengatakan, dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan ke Kota Malang pada libur akhir tahun, diharapkan bisa mendorong belanja yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara makro.

"Akhir tahun ini (kunjungan wisatawan) juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara makro," kata Sutiaji.

Sutiaji menjelaskan, berdasarkan laporan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), tingkat okupansi di wilayah tersebut secara rata-rata mencapai 80 persen. Kondisi tersebut sudah lebih baik dibanding pada saat meningkatnya kasus konfirmasi COVID-19 pada tahun sebelumnya.

Dengan peningkatan rata-rata okupansi hotel di wilayah Kota Malang tersebut, lanjutnya, juga akan memberikan dampak positif terhadap sektor restoran. Dengan peningkatan konsumsi wisatawan pada restoran, juga akan meningkatkan pendapatan pajak Kota Malang.

"Ketika hotel meningkat, restoran juga mengiringi. Ini juga berpengaruh pada pendapatan pajak restoran, yang sudah melampaui target," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan kondisi tersebut Pemerintah Kota Malang akan terus memperkuat sektor pariwisata di wilayah Kota Malang. Salah satu tujuan wisata yang saat ini terus dilakukan pembenahan adalah kawasan wisata Kayutangan Heritage.

Namun, Sutiaji juga mengingatkan bahwa saat ini status pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona masih belum berakhir. Sehingga, para wisatawan diharapkan tetap untuk bisa menerapkan protokol kesehatan penanganan COVID-19.

"Sektor pariwisata terus kita perkuat. Namun, juga tetap harus diingat, saat ini pandemi juga masih belum berakhir," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kota Malang, Jawa Timur, pada periode Oktober 2022 tercatat mengalami kenaikan sebesar 7,95 poin dibanding bulan sebelumnya.

Pada periode Oktober 2022, TPK hotel berbintang di wilayah itu sebesar 64,30 persen, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 56,35 persen.

Sementara untuk rata-rata lama menginap tamu nusantara pada hotel berbintang di Kota Malang, pada periode yang sama itu tercatat sebesar 1,47 poin dan untuk tamu mancanegara sebesar 1,82 poin.

Rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang di jawa Timur pada Oktober 2022 tercatat 1,52 poin atau lebih tinggi dibanding Kota Malang, dan secara nasional juga lebih tinggi yakni mencapai 1,66 poin.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022