Magetan - Tingkat hunian atau okupansi hotel di kawasan wisata Telaga Sarangan yang terletak di lereng Gunung Lawu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jatim, naik 30 persen dari hari biasa selama liburan sekolah. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Magetan, Heru Budiono, Jumat, mengatakan selain meningkat dari hari biasa, okupansi saat ini juga meningkat jika dibandingkan pada liburan sekolah pada tahun sebelumnya. "Perbandingannya, jika satu hotel memiliki 10 kamar, jumlah kamar yang terisi bisa mencapai lima hingga enam kamar. Padahal pada hari biasa jumlah kamar yang terisi hanya satu hingga dua kamar saja," ujar Heru di Magetan. Menurut dia, keadaan ini masih akan berlangsung hingga hari Minggu (10/7). Diperkirakan puncak pengunjung akan terjadi pada akhir pekan ini bersamaan dengan berakhirnya liburan sekolah. Meski tingkat hunian sedang tinggi, namun ia memastikan hotel-hotel di kawasan wisata Telaga Sarangan, Magetan tidak akan menaikkan tarif sewa kamar. "Kami tidak akan menaikkan tarif sewa kamar dalam musim liburan sekolah ini. Untuk mendapatkan keuntungan, kami lebih menekankan pada perbaikan pelayanan hotel. Sehingga pengunjung akan betah dan kembali bertamu," terang Heru. Hotl-hotel di kawasan wisata Telaga Sarangan biasanya akan menaikkan tarif sewa kamar pada saat liburan Hari Raya Idul Fitri ataupun saat liburan Natal dan tahun baru. Ia menilai terdapat beberapa faktor yang mendukung naiknya tingkat okupansi hotel di Sarangan selama musim liburan sekolah. Yakni, selain nama Telaga Sarangan yang telah cukup dikenal, juga adanya tempat wisata outbond Sarangan Eco Art Village (Sevilla) yang saat ini berubah nama menjadi Kampung Pinus. Wisata outbond ini dikelola oleh masyarakat kawasan hutan gunung lawu yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonoasri. LMDH ini ingin menggali potensi hutan yang ada namun tanpa merusak hutan lindung di kawasan hutan BKPH Lawu Selatan, KPH Lawu Ds. "Karenanya, selain tugas utama bekerjasama dengan Perum Perhutani KPH Lawu Ds, yakni membantu pembibitan hutan, kelompok ini mulai mengembangkan potensi wisata hutan yang ada dengan format wisata alam outbond," terang Heru yang juga Manajer Pengelola Kampung Pinus, ini. Wisata Outbond Kampung Pinus ini menyediakan tiga paket wisata, yakni untuk anak-anak, remaja, dan kaum dewasa. Heru menilai, pengembangan kawasan hutan untuk dijadikan obyek wisata di sekitar Telaga Sarangan diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Magetan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan Hutan sarangan. Data PHRI Magetan mencatat, jumlah hotel di Kabupaten Magetan yang telah menjadi anggotanya mencapai 82 hotel. Dari jumlah tersebut, sebanyak 67 hotel di antaranya berada di kawasan wisata Telaga Sarangan. Sedangkan hotel yang belum menjadi anggota PHRI Magetan mencapai ratusan, yang sebagian besar berbentuk penginapan rumah penduduk dan "home stay".

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011