Diwaniyah (ANTARA/AFP) - Pemerintah Irak telah menemukan sebuah kuburan massal dengan 900 mayat di dekat kota Diwaniyah di Irak tengah, Rabu, yang diduga sebagai orang Kurdi yang dibunuh pada masa pemerintahan presiden Saddam Hussein. Mayat-mayat itu ditemukan di daerah Shanafiya, sekitar 70 kilometer di barat kota Diwaniyah, kata seorang pejabat. Tulang-belulang itu dikubur di sebuah parit perlindungan. Ada 900 mayat, kata Ketua Komisi Pengadilan dan Akuntabilitas, Dakhil Sailhoud yang menyelidiki masalah-msalah yang berkaitan dengan rezim Saddam. "Indikasi awal menunjukkan tulang-belulang itu adalah orang-orang Kurdi. Mereka telah dikirim ke laboratorium di kota Najaf untuk membantu dalam identifikasi," kata Saihoud. Ia menambahkan bahwa mayat-mayat itu tampaknya berasal dari tahun 1980-an. Pada April lalu, pemerintah mengatakan mereka telah menemukan sebuah kuburan massal lainnya di Provinsi Anbar di Irak barat, yang memuat mayat lebih dari 800 orang, termasuk wanita dan anak-anak, yang dieksekusi pada masa rezim Saddam. Pada perang Irak 1980-1988 dengan Iran, para pembelot telah dieksekusi dan diktator Muslim Sunni itu telah meningkakan tindakan keras terhadap orang-orang Syiah yang diduga bersimpati pada negara tetangga Irak yang dominan Syiah itu. Orang-orang Kurdi dianiaya karena mereka adalah penentang utama terhadap Saddam. Jumlah orang yang hilang sebagai akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh pendukung setia Saddam, yang mulai berkuasa pada 1979, diperkirakan mencapai antara 300.000 hingga 1,3 juta orang, menurut berbagai sumber. Kelompok-kelompok hak asasi manusia yakin ada ratusan kuburan massal di Irak untuk orang-orang yang tewas pada masa pemerintahan Saddam Hussein. Tak lama setelah invasi AS pada 2003, koalisi pimpinan Amerika Serikat mengatakan ada 263 pemakaman massal orang-orang yang dieksekusi di Irak pada masa Saddam termasuk 40 kuburan yang memuat bukti pembunuhan sistematis.

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011