Empat rumah warga Suku Tengger di lereng Gunung Bromo yang berada di Desa Sariwani, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur rusak akibat tertimpa tanah longsor di kawasan setempat, Senin.
"Tingginya intensitas curah hujan selama beberapa jam menyebabkan terjadinya tanah longsor yang berdampak pada empat rumah rusak di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo," kata Supervisor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo Aries Setyawan, di Probolinggo.
Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor di Desa Sariwani tersebut, namun dua rumah dari empat rumah terdampak longsor tidak bisa ditempati oleh pemiliknya.
"Dua rumah tidak bisa ditempati, sehingga warga yang terdampak longsor itu mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang tidak jauh dari lokasi rumah yang terdampak longsor," ujarnya pula.
Ia mengatakan masyarakat bersama petugas membersihkan rumah warga yang terdampak longsor secara manual, dan Pusdalops Penanggulangan Bencana berkoordinasi dengan pihak terkait.
"TRC Penanggulangan Bencana melaksanakan assessment, identifikasi, pembersihan dan telah disalurkan bantuan logistik berupa terpal, sandbag, tikar, dan family kit," ujarnya lagi.
Selain bantuan tersebut, kata dia pula, Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo mendistribusikan bantuan berupa empat paket sembako dan selimut bagi masyarakat terdampak untuk meringankan beban korban bencana longsor.
Beberapa unsur terlibat dalam penanganan bencana longsor itu, yakni BPBD, Dinas Sosial, Agen Provinsi Jatim, Tagana, koramil, polsek, Satpol PP, Pramuka, perangkat desa, dan masyarakat setempat.
Aries mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana longsor di sejumlah titik rawan yang berada di lereng Gunung Bromo apabila hujan deras mengguyur selama beberapa jam di daerah setempat.
Berdasarkan data BPBD Probolinggo, bencana longsor juga terjadi di Desa Wonokerto yang sempat menutup akses jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo dan Desa Sapih, di Kecamatan Lumbang yang mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) di sekitar rumah warga mengalami longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Tingginya intensitas curah hujan selama beberapa jam menyebabkan terjadinya tanah longsor yang berdampak pada empat rumah rusak di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo," kata Supervisor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo Aries Setyawan, di Probolinggo.
Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor di Desa Sariwani tersebut, namun dua rumah dari empat rumah terdampak longsor tidak bisa ditempati oleh pemiliknya.
"Dua rumah tidak bisa ditempati, sehingga warga yang terdampak longsor itu mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang tidak jauh dari lokasi rumah yang terdampak longsor," ujarnya pula.
Ia mengatakan masyarakat bersama petugas membersihkan rumah warga yang terdampak longsor secara manual, dan Pusdalops Penanggulangan Bencana berkoordinasi dengan pihak terkait.
"TRC Penanggulangan Bencana melaksanakan assessment, identifikasi, pembersihan dan telah disalurkan bantuan logistik berupa terpal, sandbag, tikar, dan family kit," ujarnya lagi.
Selain bantuan tersebut, kata dia pula, Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo mendistribusikan bantuan berupa empat paket sembako dan selimut bagi masyarakat terdampak untuk meringankan beban korban bencana longsor.
Beberapa unsur terlibat dalam penanganan bencana longsor itu, yakni BPBD, Dinas Sosial, Agen Provinsi Jatim, Tagana, koramil, polsek, Satpol PP, Pramuka, perangkat desa, dan masyarakat setempat.
Aries mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana longsor di sejumlah titik rawan yang berada di lereng Gunung Bromo apabila hujan deras mengguyur selama beberapa jam di daerah setempat.
Berdasarkan data BPBD Probolinggo, bencana longsor juga terjadi di Desa Wonokerto yang sempat menutup akses jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo dan Desa Sapih, di Kecamatan Lumbang yang mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) di sekitar rumah warga mengalami longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022