PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman kerja sama operasi pemanfaatan kawasan hutan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional yang dilaksanakan PT Perkebunan Nusantara III Holding dengan Perum Perhutani di Jakarta.
Direktur Sinergi Gula Nusantara, Aris Toharisman, dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa mengatakan dibutuhkan total sekitar 700 ribu hektare lahan tebu untuk mencapai swasembada gula nasional, saat ini lahan eksisting masih di kisaran 180 ribuan hektare."Dengan ditandatangani kesepahaman kerja sama operasi pemanfaatan kawasan hutan antara PTPN III (Persero) Holding dengan Perhutani akan mendorong pemenuhan kebutuhan lahan dan bahan baku tebu," kata Aris.
Menurutnya upaya pemenuhan kebutuhan lahan tebu akan diperoleh melalui perluasan lahan Hak Guna Usaha (HGU), perluasan lahan Tebu Rakyat (TR), pemanfaatan lahan kas desa, serta kerja sama dengan berbagai pihak di antaranya Perhutani.
"Saat ini kebutuhan lahan menjadi prioritas Kami. Lahan yang diperlukan layak untuk tebu baik secara agronomis, topografi, ketersediaan air hingga memenuhi aspek ekonomis dan sosial" katanya.Selain sinergi dengan PTPN Grup, Perhutani juga mengembangkan pola Agroforestri Tebu Mandiri (ATM) dengan dikelola sendiri bersama petani tebu.
"Hal ini juga dimaksudkan sebagai upaya pemenuhan ketahanan pangan dan pencapaian swasembada gula nasional," ujarnya.COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022