Bojonegoro - Penyebab kebakaran gedung DPRD Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (29/6), belum diketahui dan masih menunggu hasil penelitian Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim yang datang ke lokasi kejadian. "Kita belum tahu penyebab munculnya api yang membakar sejumlah mainan anak-anak di belakang gedung DPRD itu," kata Kasat Reskrim Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, AKP Suprapto, Jumat. Karena itu, lanjutnya, Tim Labfor Polda Jatim yang turun ke lokasi kejadian, Kamis (30/6), melakukan penelitian untuk bisa mengungkap asal sumber api yang membakar sejumlah mainan anak-anak dan ban bekas. Sebab, lanjutnya, berdasarkan keterangan pemilik mainan anak-anak asal Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Yuli, semua aki kering permainan anak-anak yang dititipkan di belakang gedung DPRD, diambil dan dibawa pulang. Semula sempat muncul, dugaan penyebab kebakaran akibat hubungan arus pendek dari aki kering permainan anak-anak yang berada di belakang gedung DPRD itu. "Waktu kami meneliti, belum tahu kenapa permainan anak-anak itu terbakar, sebaiknya tunggu saja hasil penelitian labfor polda jatim," katanya. Sampai kapan hasil penelitian rampung, Suprapto tidak bisa menyebutkan. Sedangkan sejumlah bangunan di gedung DPRD, di antaranya, warung, tempat parkir, ruang fotokopi yang sempat terjilat api, masih tetap diberi garis polisi dan dijaga sejumlah petugas. "Pekan depan garis polisi dilepas," katanya menambahkan. Ditemui terpisah, Ketua DPRD Bojonegoro, HM Thalhah mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kejadian kebakaran di lokasi gedung DPRD itu kepada polisi. Ia meminta masyarakat juga pihak lainnya, jangan menduga-duga penyebab terjadinya kebakaran di kompleks gedung DPRD itu. "Semuanya kita serahkan polisi," ucapnya. Menurut Sekretaris DPRD Bojonegoro, Agus Misnanto, kerugian akibat kebakaran di gedung DPRD itu diperkirakan sekitar Rp25 juta, di antaranya akibat rusaknya sejumlah bangunan di kompleks DPRD itu. "Kegiatan DPRD tidak terganggu tetap berjalan sebagaimana biasa," katanya menjelaskan.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011