Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dijadwalkan menerima delegasi dari mahasiswa program Ph.D Communication Universiti Malaysia Utara (UMU) terkait digitalisasi dalam pemerintahan pada pekan depan.
"Mereka mengamati media sosial saya untuk diangkat sebagai obyek riset. Saya senang bisa berkontribusi dalam pengembangan penelitian di era digital," kata Wakil Wali Kota (Wawali) Armuji melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, ada beberapa hal yang akan dibahas dari mahasiswa UMU yang berada di Negara Bagian Kedah Malaysia di antaranya adalah digitalisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan politik.
Untuk itu, Cak Ji panggilan lekatnya akan berbagi pengalaman sehingga mampu diangkat sebagai bahan kajian akademis maupun riset.
Cak Ji menyatakan, media sosial memiliki peran penting dalam komunikasi pembangunan yang bisa memberikan kontribusi positif terhadap partisipasi masyarakat dalam program Pemerintah Kota Surabaya.
"Tidak mungkin kami 'door to door' memberitahu warga program pemerintah kota. Selain mengandalkan ASN (aparatur sipil negara) kami juga harus mampu berinovasi menggunakan medsos (media sosial) untuk menunjang komunikasi pembangunan," kata dia.
Cak Ji mengatakan, pada 31 Agustus 2022, pihaknya mensosialisasikan normalisasi yang dilakukan di wilayah Pabean Cantian Surabaya terhadap bangunan liar yang berdiri di atas saluran melalui medsos.
Tidak hanya itu pada 6 Juni 2022, Cak Ji juga inspeksi di Kalisumo yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembersihan saluran Kalisumo.
"Justru dari kami sering turun, maka tahu bahwa permasalahan selalu ada. Itu untuk memotivasi kita agar bekerja lebih baik," ujar dia.
Cak Ji juga menegaskan tetap akan melanjutkan tugasnya sebagai wakil wali kota diantaranya turun saat mendapatkan pengaduan warga sebagai bentuk pertanggungjawaban pada warga Surabaya. Dia juga memaparkan bahwa media sosial harus digunakan secara terukur untuk memberikan informasi yang edukatif bagi warga masyarakat.
Hal ini sekaligus menjawab adanya tuntutan sejumlah warga yang mengatasnamakan Kesatuan Organisasi Masyarakat Peduli Indonesia (KOMPI) di Balai Kota Surabaya pada Kamis (17/11) meminta agar Wawali Surabaya menghentikan aksi inspeksi yang dilakukannya karena hanya untuk kepentingan konten di medsos saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Mereka mengamati media sosial saya untuk diangkat sebagai obyek riset. Saya senang bisa berkontribusi dalam pengembangan penelitian di era digital," kata Wakil Wali Kota (Wawali) Armuji melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, ada beberapa hal yang akan dibahas dari mahasiswa UMU yang berada di Negara Bagian Kedah Malaysia di antaranya adalah digitalisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan politik.
Untuk itu, Cak Ji panggilan lekatnya akan berbagi pengalaman sehingga mampu diangkat sebagai bahan kajian akademis maupun riset.
Cak Ji menyatakan, media sosial memiliki peran penting dalam komunikasi pembangunan yang bisa memberikan kontribusi positif terhadap partisipasi masyarakat dalam program Pemerintah Kota Surabaya.
"Tidak mungkin kami 'door to door' memberitahu warga program pemerintah kota. Selain mengandalkan ASN (aparatur sipil negara) kami juga harus mampu berinovasi menggunakan medsos (media sosial) untuk menunjang komunikasi pembangunan," kata dia.
Cak Ji mengatakan, pada 31 Agustus 2022, pihaknya mensosialisasikan normalisasi yang dilakukan di wilayah Pabean Cantian Surabaya terhadap bangunan liar yang berdiri di atas saluran melalui medsos.
Tidak hanya itu pada 6 Juni 2022, Cak Ji juga inspeksi di Kalisumo yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembersihan saluran Kalisumo.
"Justru dari kami sering turun, maka tahu bahwa permasalahan selalu ada. Itu untuk memotivasi kita agar bekerja lebih baik," ujar dia.
Cak Ji juga menegaskan tetap akan melanjutkan tugasnya sebagai wakil wali kota diantaranya turun saat mendapatkan pengaduan warga sebagai bentuk pertanggungjawaban pada warga Surabaya. Dia juga memaparkan bahwa media sosial harus digunakan secara terukur untuk memberikan informasi yang edukatif bagi warga masyarakat.
Hal ini sekaligus menjawab adanya tuntutan sejumlah warga yang mengatasnamakan Kesatuan Organisasi Masyarakat Peduli Indonesia (KOMPI) di Balai Kota Surabaya pada Kamis (17/11) meminta agar Wawali Surabaya menghentikan aksi inspeksi yang dilakukannya karena hanya untuk kepentingan konten di medsos saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022