Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan pertemuannya dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Rumah Dinas Wali Kota, Kamis (10/11) malam, berdiskusi membahas Jawa Timur.

"Tidak ada politik itu kebetulan, kami membangun silaturahim. Kami berdiskusi tentang Jawa timur dan Indonesia," kata Hasto saat podcast yang dipandu langsung kepala ANTARA Biro Jatim Rachmat Hidayat di Kantor ANTARA Biro Jatim Jalan Kombespol M. Duriyat, Surabaya, Jumat.

Mengenai pertemuannya dengan Khofifah dan Eri, Hasto mengakui bahwa pertemuan tersebut memang tertutup. 

Meski demikian, lanjut dia, apapun itu Surabaya merupakan kota dengan rekam jejak yang luar biasa.
 

"Kota dengan semangat revolusinya mampu membuat gentar pasukan sekutu yang menjadi pemenang perang dunia kedua saat itu. Maka wajar jika berbicara dengan gubernur membahas hal hal yang sifatnya strategis ke depan," kata dia.

Apalagi, lanjut dia, kebetulan Khofifah merupakan pimpinannya saat menjadi anggota DPR RI saat itu. Khofifah menjabat sebagai ketua Komisi VI DPR RI dan Hasto adalah anggotanya.

"Bahwa di situ ada wali kota, pak Eri Cahyadi ini kan namanya Surabaya. Kan ada di tempat lain wali kota sama gubernurnya tidak kompak. Di sini kan kompak. Kami banyak hal-hal yang sifatnya khusus yang nanti saya laporkan ke Ibu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP)," kata dia.

Sebelumnya, pada Kamis (10/11) malam, Hasto Kristiyanto menggelar pertemuan tertutup dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Rumas Dinas Wali Kota Surabaya.

Sekira 20 menit kemudian Khofifah datang, mengenakan pakaian sipil lengkap dan jilbab putih.

Mereka kemudian sejenak bercengkerama di taman samping rumah dinas. Canda tawa terekam sejenak, lantas para tokoh tersebut beranjak memasuki rumah dinas.

Obrolan ringan tersaji tiga menit secara terbuka, lalu hadirin yang lain dipersilakan menunggu di luar. 

Sekitar satu jam lebih pertemuan tersebut selesai digelar. Para tokoh yang hadir tersenyum keluar ruangan.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022