Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTA) menggelar doa bersama lintas agama di Balai Pemuda Surabaya, Rabu, agar kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 15-16 November 2022 berjalan dengan aman dan sukses.
Selain dihadiri para veteran pejuang, hadir pula para pemuka agama, antara lain Romo KH Moch Muchar Mu’thi perwakilan Islam, Romo Banthe Nyana Sila dari Buddha, Romo Pinandita Salam Raharjo dari Hindu, Romo Wismu Sugiman dari Katholik.
Selanjutnya, Eyang Jati Kusumo yang merupakan budayawan dan tokoh nasional, Pendeta Simanungkalit dari Protestan, Ki Purbo Penghayat Kepercayaan dan Pendeta Isa Rachmadi Protestan.
"Tepat pada malam Lailatul Qodar bulan Ramadhan atau 28 April 2022. Sang Pemrakarsa PCTA Indonesia Bapak Kiai Moch Muchtar Mu’thi sudah mengadakan doa bersama untuk kesukseskan KTT G20 ini," ujar ketua panitia doa bersama Muhammad Sholeh.
"Kemudian kami dari Departemen pendidikan DPP PCTA Indonesia bersama lintas komunitas juga mengelar doa G-20 rutin setiap malam Minggu sampai November ini. Nah, kalau kita semua berdoa Insya Allah yakin KTT G20 sukses," tambahnya.
Dalam sambutannya, pemrakarsa PCTA-I, Kyai Moch Muchtar Mu’thi yang juga Mursyid Thoriqoh Siddiqiyyah mengatakan bahwa harus kembali ke jati diri bangsa Indonesia.
Menurut dia, bahaya terbesar yang mengancam Indonesia, bukanlah bahaya gunung meletus, tanah longsor, tsunami, akan tetapi bahaya terbesar adalah terkikisnya jati diri bangsa Indonesia.
Bagi PCTA Indonesia sebagai bangsa dan negara yang percaya adanya Tuhan YME berdoa demi kesuksesan itu sangatlah penting.
"Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur. Inilah konsep agung dalam Pembukaan UUD 1945 guna meraih Indonesia Raya dan Indonesia Jaya. Termasuk jika kita ingin KTT G20 ini mencapai kesukseskan," kata Sekjen DPP PCTA, Ismu Syamsuddin.
Ia menyatakan organisasi kebangsaan yang didirikan oleh tokoh pemuka agama ini pun berkeyakinan jika KTT G20 sukses hikmahnya akan berdampak pada penyelesaian perang Rusia dan Ukraina.
"Kami berkeyakinan bahwa Indonesia mampu menjadi penengah untuk menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina. Keyakinan kami berdasarkan amanat dalam UUD 1945 ada kalimat ikut menertibkan dunia," ujarnya.
"Jadi para pendiri NKRI sudah memberikan sinyal bahwa Indonesia mampu menjadi juru damai dunia. Inilah keyakinan organisasi PCTA Indonesia. tambah Ismu. Insya Allah konflik Rusia dan Ukraina akan selesai dengan doa dari Indonesia," tambahnya.
Rangkaian tasyakuran Hari Pahlawan dan doa bersama lintas agama digelar dari pagi hingga malam hari. Mulai dari dialog kebangsaan, santunan veteran dan anak yatim, pentas budaya, doa bersama lintas agama dan pitutur luhur dari sang Pemrakrsa PCTA Indonesia KH Much Muchar Mu'thi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Selain dihadiri para veteran pejuang, hadir pula para pemuka agama, antara lain Romo KH Moch Muchar Mu’thi perwakilan Islam, Romo Banthe Nyana Sila dari Buddha, Romo Pinandita Salam Raharjo dari Hindu, Romo Wismu Sugiman dari Katholik.
Selanjutnya, Eyang Jati Kusumo yang merupakan budayawan dan tokoh nasional, Pendeta Simanungkalit dari Protestan, Ki Purbo Penghayat Kepercayaan dan Pendeta Isa Rachmadi Protestan.
"Tepat pada malam Lailatul Qodar bulan Ramadhan atau 28 April 2022. Sang Pemrakarsa PCTA Indonesia Bapak Kiai Moch Muchtar Mu’thi sudah mengadakan doa bersama untuk kesukseskan KTT G20 ini," ujar ketua panitia doa bersama Muhammad Sholeh.
"Kemudian kami dari Departemen pendidikan DPP PCTA Indonesia bersama lintas komunitas juga mengelar doa G-20 rutin setiap malam Minggu sampai November ini. Nah, kalau kita semua berdoa Insya Allah yakin KTT G20 sukses," tambahnya.
Dalam sambutannya, pemrakarsa PCTA-I, Kyai Moch Muchtar Mu’thi yang juga Mursyid Thoriqoh Siddiqiyyah mengatakan bahwa harus kembali ke jati diri bangsa Indonesia.
Menurut dia, bahaya terbesar yang mengancam Indonesia, bukanlah bahaya gunung meletus, tanah longsor, tsunami, akan tetapi bahaya terbesar adalah terkikisnya jati diri bangsa Indonesia.
Bagi PCTA Indonesia sebagai bangsa dan negara yang percaya adanya Tuhan YME berdoa demi kesuksesan itu sangatlah penting.
"Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur. Inilah konsep agung dalam Pembukaan UUD 1945 guna meraih Indonesia Raya dan Indonesia Jaya. Termasuk jika kita ingin KTT G20 ini mencapai kesukseskan," kata Sekjen DPP PCTA, Ismu Syamsuddin.
Ia menyatakan organisasi kebangsaan yang didirikan oleh tokoh pemuka agama ini pun berkeyakinan jika KTT G20 sukses hikmahnya akan berdampak pada penyelesaian perang Rusia dan Ukraina.
"Kami berkeyakinan bahwa Indonesia mampu menjadi penengah untuk menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina. Keyakinan kami berdasarkan amanat dalam UUD 1945 ada kalimat ikut menertibkan dunia," ujarnya.
"Jadi para pendiri NKRI sudah memberikan sinyal bahwa Indonesia mampu menjadi juru damai dunia. Inilah keyakinan organisasi PCTA Indonesia. tambah Ismu. Insya Allah konflik Rusia dan Ukraina akan selesai dengan doa dari Indonesia," tambahnya.
Rangkaian tasyakuran Hari Pahlawan dan doa bersama lintas agama digelar dari pagi hingga malam hari. Mulai dari dialog kebangsaan, santunan veteran dan anak yatim, pentas budaya, doa bersama lintas agama dan pitutur luhur dari sang Pemrakrsa PCTA Indonesia KH Much Muchar Mu'thi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022