Petrokimia Gresik menyalurkan bantuan sebanyak 500 paket sembako untuk korban banjir di Desa Cerme, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jatim, sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Kami telah berkoordinasi dengan BPBD Gresik agar jenis dan jumlah bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan korban,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dalam siaran tertulisnya di Gresik, Sabtu.
Bantuan diserahkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, untuk selanjutnya didistribusikan kepada para korban.
Dwi menjelaskan, adapun 500 paket sembako yang disalurkan berisi beras, minyak goreng, gula, dan mi instan, dan didistribusikan ke Dusun Cermen dan Medeo di Desa Cermen, yang merupakan daerah paling parah terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Kali Lamong.
Dwi mengatakan, sebagai perusahaan yang operasionalnya berpusat di Kabupaten Gresik, Petrokimia berkomitmen senantiasa hadir membantu pemerintah dalam penanganan bencana banjir yang terjadi di Gresik.
Seperti diketahui, banjir sempat merendam beberapa desa di wilayah selatan Kabupaten Gresik akibat luapan Kali Lamong. Dua dusun yang menerima bantuan tersebut merupakan daerah dengan banjir terparah, hingga korban sempat mengungsi.
"Kami berharap bantuan TJSL ini dapat meringankan beban saudara kami yang terdampak banjir dan kehadiran Petrokimia Gresik semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar dia.
Petrokimia Gresik bersama Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur sebelumnya juga telah memberikan bantuan sebanyak 2.500 paket sembako untuk korban banjir dan longsor wilayah Jawa Timur selatan.
Rinciannya 1.500 paket sembako untuk korban banjir dan longsor di Kabupaten Malang, serta masing-masing 500 paket sembako untuk Kabupaten Blitar dan Trenggalek.
"Petrokimia Gresik berkomitmen untuk senantiasa tanggap dengan kondisi apapun yang terjadi di Jawa Timur pada umumnya dan Kabupaten Gresik pada khususnya. Mudah-mudah banjir yang melanda saudara-saudara kita di berbagai daerah segera surut dan tidak datang lagi, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022