Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Armuji menyemangati seorang penyandang disabilitas tuna netra, Karjono, yang mampu memimpin koperasi syariah di Rusunawa Siwalankerto dan juga memiliki klinik pijat tuna netra.
"Warga seperti Pak Karjono ini bisa menjadi teladan. Dia tidak hanya berpikir bagaimana mendapatkan bantuan namun berupaya dengan kemampuan yang dimiliki guna membesarkan putra-putrinya," kata Armuji saat mendatangi kediaman Karjono di Rusunawa Siwalankerto, Surabaya, Rabu.
Menurut Cak Ji panggilan lekatnya, keterbatasan tidak menjadikan Karjono putus asa. Karjono bisa membuktikan jika penyandang disabilitas tuna netra bisa sukses seperti pada umumnya orang normal.
Bahkan, lanjut dia, Karjono saat ini diberi amanah untuk memimpin sebuah koperasi syariah di Rusunawa Siwalankerto, dan juga memiliki klinik pijat tuna netra.
Armuji juga mendorong agar dinas sosial setempat untuk memberikan pendampingan terhadap penyandang disabilitas guna mampu bersaing di dunia usaha serta memperoleh pendapatan untuk menghidupi keluarganya.
"Tidak hanya diberikan pelatihan, namun dilakukan monitoring secara berkala serta dibantu dihubungkan dengan masyarakat. Inilah yang namanya keberpihakan dan keadilan sosial," kata Cak Ji.
Pada kesempatan itu, Cak Ji juga mengunjungi klinik tuna netra milik Karjono dan berjanji untuk memperbaiki agar layak digunakan. Cak ji juga mengupayakan agar putra-putri Karjono mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan anak-anak lainnya.
Sementara itu, Karjono berharap ke depan rusunawa dapat menjadi konsep one spot center. Dimana rusunawa tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi di situ juga ada kestabilan.
"Serta ada pengendalian atau kerja sama dalam hal perekonomian," kata ayah dari lima orang anak itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Warga seperti Pak Karjono ini bisa menjadi teladan. Dia tidak hanya berpikir bagaimana mendapatkan bantuan namun berupaya dengan kemampuan yang dimiliki guna membesarkan putra-putrinya," kata Armuji saat mendatangi kediaman Karjono di Rusunawa Siwalankerto, Surabaya, Rabu.
Menurut Cak Ji panggilan lekatnya, keterbatasan tidak menjadikan Karjono putus asa. Karjono bisa membuktikan jika penyandang disabilitas tuna netra bisa sukses seperti pada umumnya orang normal.
Bahkan, lanjut dia, Karjono saat ini diberi amanah untuk memimpin sebuah koperasi syariah di Rusunawa Siwalankerto, dan juga memiliki klinik pijat tuna netra.
Armuji juga mendorong agar dinas sosial setempat untuk memberikan pendampingan terhadap penyandang disabilitas guna mampu bersaing di dunia usaha serta memperoleh pendapatan untuk menghidupi keluarganya.
"Tidak hanya diberikan pelatihan, namun dilakukan monitoring secara berkala serta dibantu dihubungkan dengan masyarakat. Inilah yang namanya keberpihakan dan keadilan sosial," kata Cak Ji.
Pada kesempatan itu, Cak Ji juga mengunjungi klinik tuna netra milik Karjono dan berjanji untuk memperbaiki agar layak digunakan. Cak ji juga mengupayakan agar putra-putri Karjono mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan anak-anak lainnya.
Sementara itu, Karjono berharap ke depan rusunawa dapat menjadi konsep one spot center. Dimana rusunawa tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi di situ juga ada kestabilan.
"Serta ada pengendalian atau kerja sama dalam hal perekonomian," kata ayah dari lima orang anak itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022