Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menggelar operasi pasar murni (OPM) secara intensif dan berkelanjutan sebagai upaya menjaga kestabilan laju inflasi.
"Memang penanganan inflasi sedang menjadi isu utama yang terus disorot. Kami pemerintah daerah diinstruksikan untuk menempatkan pengendalian inflasi sebagai top priority saat ini," kata Wali Kota di Kediri, Senin.
Pemkot bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menggelar operasi pasar murni (OPM). Hingga kini, pelaksanaan operasi pasar murni itu sudah berlangsung selama enam pekan.
Kegiatan itu digelar di kelurahan dan sejumlah titik keramaian wilayah Kota Kediri dengan komoditas beras premium yang dijual seharga Rp50.000 per 5 kilogram, gula pasir seharga Rp10.500 per kilogram, minyak goreng seharga Rp11.000 per kilogram dan telur ayam seharga Rp22.000 per kilogram.
Harga tersebut lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Sejak diterapkannya pengalihan subsidi BBM awal September 2022, beberapa komoditas pangan secara nasional mengalami kenaikan harga.
Misalnya, beras jenis bengawan di Kota Kediri saat ini menyentuh harga Rp11.400 per kilogram dari sebelumnya Rp10.800 per kilogram. Dalam satu pekan terakhir, harga gula pasir dan minyak goreng curah pun juga menyusul naik.
"Terakhir ini kami sudah adakan operasi pasar khusus beras medium. Nah, sekarang diperluas cakupan komoditasnya dengan skala kegiatan yang lebih masif," ujar Wali Kota.
Ia menambahkan pemkot terus menjalin komunikasi dengan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Perum Bulog dan pemangku kepentingan lainnya demi memperkuat peran TPID.
"Bagi saya, sinergi ini sangat penting agar inflasi tetap terkendali dan daya beli masyarakat tidak jatuh sehingga momentum pertumbuhan ekonomi pasca pandemi tidak tergerus," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan kegiatan OPM dilaksanakan secara bergilir setiap Selasa, Rabu dan Kamis.
"Jadi setiap pekan nanti ada sembilan titik lokasi kelurahan. Siklus ini akan kami jalankan terus sampai bulan November dan kami evaluasi berdasarkan pergerakan harga, data resmi BPS dan animo masyarakat," tuturnya.
Tanto juga meyakinkan kualitas komoditas yang dijual tetap terjamin, kendati harga komoditas yang dijual pada operasi pasar murni terpaut cukup jauh dari harga pasar.
"Beras yang dijual jenis premium yang pulen dan enak. Telur ayamnya juga kualitas super dari sentra peternakan ayam layer di Blitar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Memang penanganan inflasi sedang menjadi isu utama yang terus disorot. Kami pemerintah daerah diinstruksikan untuk menempatkan pengendalian inflasi sebagai top priority saat ini," kata Wali Kota di Kediri, Senin.
Pemkot bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menggelar operasi pasar murni (OPM). Hingga kini, pelaksanaan operasi pasar murni itu sudah berlangsung selama enam pekan.
Kegiatan itu digelar di kelurahan dan sejumlah titik keramaian wilayah Kota Kediri dengan komoditas beras premium yang dijual seharga Rp50.000 per 5 kilogram, gula pasir seharga Rp10.500 per kilogram, minyak goreng seharga Rp11.000 per kilogram dan telur ayam seharga Rp22.000 per kilogram.
Harga tersebut lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Sejak diterapkannya pengalihan subsidi BBM awal September 2022, beberapa komoditas pangan secara nasional mengalami kenaikan harga.
Misalnya, beras jenis bengawan di Kota Kediri saat ini menyentuh harga Rp11.400 per kilogram dari sebelumnya Rp10.800 per kilogram. Dalam satu pekan terakhir, harga gula pasir dan minyak goreng curah pun juga menyusul naik.
"Terakhir ini kami sudah adakan operasi pasar khusus beras medium. Nah, sekarang diperluas cakupan komoditasnya dengan skala kegiatan yang lebih masif," ujar Wali Kota.
Ia menambahkan pemkot terus menjalin komunikasi dengan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Perum Bulog dan pemangku kepentingan lainnya demi memperkuat peran TPID.
"Bagi saya, sinergi ini sangat penting agar inflasi tetap terkendali dan daya beli masyarakat tidak jatuh sehingga momentum pertumbuhan ekonomi pasca pandemi tidak tergerus," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan kegiatan OPM dilaksanakan secara bergilir setiap Selasa, Rabu dan Kamis.
"Jadi setiap pekan nanti ada sembilan titik lokasi kelurahan. Siklus ini akan kami jalankan terus sampai bulan November dan kami evaluasi berdasarkan pergerakan harga, data resmi BPS dan animo masyarakat," tuturnya.
Tanto juga meyakinkan kualitas komoditas yang dijual tetap terjamin, kendati harga komoditas yang dijual pada operasi pasar murni terpaut cukup jauh dari harga pasar.
"Beras yang dijual jenis premium yang pulen dan enak. Telur ayamnya juga kualitas super dari sentra peternakan ayam layer di Blitar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022