Perusahaan penyalur tenaga kerja, Shelter Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis lebih dari 20 persen di tahun 2023, melalui ekspansi di bidang teknologi informasi.

"Kami akan terus tingkatkan peran teknologi di semua proses layanan agar terus berkembang. Kami menargetkan tahun depan bisnis akan tumbuh 20 persen ya," ujar Komisaris Utama Shelter Indonesia, Wildy Istimror di Surabaya, Jumat.

Dia menjelaskan, penguatan ini merupakan salah satu langkah untuk menjadi perusahaan outsourcing yang berorientasi sebagai enabler terhadap peningkatan produktivitas pelanggan.

"Kami percaya akan pentingnya peran teknologi untuk dapat menjawab tantangan dan daya saing usaha," ujar dia.

"Oleh karena itu dalam HUT ke-20 ini kami dengan bangga menginformasikan bahwa kami telah mengintegrasikan sistem kami agar lebih bersahabat untuk menjadi one stop solution bagi para pelanggan," kata dia.

Penguatan teknologi yang dimaksud yakni terlihat dari dilakukannya peluncuran PatrolQU yang merupakan perangkat lunak berbasis web dan android yang digunakan sebagai alat pengawasan kerja satpam dengan menggunakan QR Code, GPS, dan NFC.

"Melalui perangkat lunak ini, pelanggan dapat melakukan pengecekan kondisi tempat mereka yang dijaga oleh satpam secara online dan real-time di manapun mereka berada," kata dia.

Lebih lanjut, Wildy mengatakan Shelter Indonesia telah menunjukkan pencapaian bisnis yang luar biasa dan menjadi salah satu perusahaan outsourcing terpercaya serta terbesar di Indonesia.

"Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini telah diberikan bagi Shelter Indonesia," ujar dia. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022