Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membagikan alat usaha produktif secara gratis untuk ribuan warga dalam Festival "Kanggo Riko" (untuk anda) sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi di wilayah setempat.
Bantuan alat usaha produktif ini sumber anggarannya menggunakan alokasi dana desa (ADD) khusus yang bersumber dari APBD Banyuwangi.
"Artinya, ini persembahan khusus untuk bapak/ibu semua, diiringi doa semoga alat usaha ini bisa menyejahterakan, membuat usaha semakin lancar dan berkah," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka festival yang digelar serentak di 48 desa, dan dipusatkan di Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Rabu.
Ia menjelaskan, sasaran program ini adalah keluarga dengan ekonomi kurang mampu dan perempuan kepala rumah tangga.
Dengan program ini, warga didorong untuk memiliki usaha rumahan yang bisa meningkatkan pendapatan hariannya.
"Presiden Jokowi selalu memberi arahan, kita semua harus fokus pemulihan ekonomi. Apalagi ke depan dihadapkan pada tantangan situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Maka kita bikin skema bantalan agar kelompok ekonomi yang kurang mampu bisa berdaya, kita dukung bisa melompat, minimal bisa mandiri. Maka program ini semakin relevan," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten Banyuwangi, Achmad Faishol menjelaskan program "Kanggo Riko" sendiri telah diinisiasi sejak 2018.
Hingga saat ini, kata dia, telah menyentuh 5.018 keluarga prasejahtera se-Banyuwangi.
"Khusus tahun ini, ada 1.118 penerima yang berasal dari 43 desa di Banyuwangi," katanya.
Para penerima tersebut dipilih dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), kemudian penganggarannya melalui Alokasi Dana Desa (ADD) Khusus.
"Dalam survei yang kami lakukan, program ini cukup efektif. Ada peningkatan penghasilan hingga 60 persen dari para penerima program," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bantuan alat usaha produktif ini sumber anggarannya menggunakan alokasi dana desa (ADD) khusus yang bersumber dari APBD Banyuwangi.
"Artinya, ini persembahan khusus untuk bapak/ibu semua, diiringi doa semoga alat usaha ini bisa menyejahterakan, membuat usaha semakin lancar dan berkah," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka festival yang digelar serentak di 48 desa, dan dipusatkan di Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Rabu.
Ia menjelaskan, sasaran program ini adalah keluarga dengan ekonomi kurang mampu dan perempuan kepala rumah tangga.
Dengan program ini, warga didorong untuk memiliki usaha rumahan yang bisa meningkatkan pendapatan hariannya.
"Presiden Jokowi selalu memberi arahan, kita semua harus fokus pemulihan ekonomi. Apalagi ke depan dihadapkan pada tantangan situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Maka kita bikin skema bantalan agar kelompok ekonomi yang kurang mampu bisa berdaya, kita dukung bisa melompat, minimal bisa mandiri. Maka program ini semakin relevan," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten Banyuwangi, Achmad Faishol menjelaskan program "Kanggo Riko" sendiri telah diinisiasi sejak 2018.
Hingga saat ini, kata dia, telah menyentuh 5.018 keluarga prasejahtera se-Banyuwangi.
"Khusus tahun ini, ada 1.118 penerima yang berasal dari 43 desa di Banyuwangi," katanya.
Para penerima tersebut dipilih dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), kemudian penganggarannya melalui Alokasi Dana Desa (ADD) Khusus.
"Dalam survei yang kami lakukan, program ini cukup efektif. Ada peningkatan penghasilan hingga 60 persen dari para penerima program," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022