Penanganan material longsoran menuju objek wisata B-29 di Desa Argosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sudah tuntas sehingga akses jalan di desa setempat sudah bisa dilewati kendaraan, baik roda dua maupun empat.
"Akses jalan menuju wisata B-29 di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang sudah bisa dilalui kembali karena sudah dilakukan pembersihan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR), BPBD, TNI Polri, serta dibantu Balai Besar Wilayah Sungai Brantas," kata Kepala Bidang Binamarga Dinas PUTR Kabupaten Lumajang Heri Kurniawan saat dikonfirmasi per telepon, Kamis.
Dia menyebut ada enam titik longsor yang sudah ditangani oleh petugas, namun kondisi geografis menjadi salah satu faktor penghambat proses penanganan bencana longsor.
"Kami menggunakan alat berat untuk melakukan pembersihan longsor. Jalan itu memang akses yang digunakan masyarakat, baik ke pemukiman penduduk maupun ke objek wisata B-29," tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat melintasi jalur yang berpotensi terjadi longsor, apalagi saat kondisi hujan deras, meskipun akses jalan tersebut sudah dibersihkan dari material longsor.
"Petugas berupaya agar tidak lagi terjadi longsoran, tapi tetap juga karena kontur alam di sana yang sudah sedemikan rupa, apalagi saat kondisi hujan tinggi maka akan berpotensi terjadi tanah longsor," katanya.
Bencana tanah longsor terjadi di lereng Gunung Semeru yang berada di Desa Argosari dan menuju arah objek wisata B-29, serta menuju Dusun Gedok, Desa Argosari, sehingga akses jalan menuju ke daerah itu tidak bisa dilalui kendaraan karena tertutup longsor.
Sebanyak dua rumah yakni milik Nesi dan Subandi mengalami kerusakan akibat tertimpa material tanah longsor, sehingga pihak BPBD Lumajang mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Akses jalan menuju wisata B-29 di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang sudah bisa dilalui kembali karena sudah dilakukan pembersihan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR), BPBD, TNI Polri, serta dibantu Balai Besar Wilayah Sungai Brantas," kata Kepala Bidang Binamarga Dinas PUTR Kabupaten Lumajang Heri Kurniawan saat dikonfirmasi per telepon, Kamis.
Dia menyebut ada enam titik longsor yang sudah ditangani oleh petugas, namun kondisi geografis menjadi salah satu faktor penghambat proses penanganan bencana longsor.
"Kami menggunakan alat berat untuk melakukan pembersihan longsor. Jalan itu memang akses yang digunakan masyarakat, baik ke pemukiman penduduk maupun ke objek wisata B-29," tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat melintasi jalur yang berpotensi terjadi longsor, apalagi saat kondisi hujan deras, meskipun akses jalan tersebut sudah dibersihkan dari material longsor.
"Petugas berupaya agar tidak lagi terjadi longsoran, tapi tetap juga karena kontur alam di sana yang sudah sedemikan rupa, apalagi saat kondisi hujan tinggi maka akan berpotensi terjadi tanah longsor," katanya.
Bencana tanah longsor terjadi di lereng Gunung Semeru yang berada di Desa Argosari dan menuju arah objek wisata B-29, serta menuju Dusun Gedok, Desa Argosari, sehingga akses jalan menuju ke daerah itu tidak bisa dilalui kendaraan karena tertutup longsor.
Sebanyak dua rumah yakni milik Nesi dan Subandi mengalami kerusakan akibat tertimpa material tanah longsor, sehingga pihak BPBD Lumajang mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022