Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur terus berupaya mewujudkan 10 ribu lapangan kerja baru salah satunya melalui program Job Matching Bursa Kerja Khusus (BKK) dan Penyuluhan Bimbingan Jabatan di sekolah-sekolah SMK.
 
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo Selasa mengatakan program ini untuk mengurangi angka pengangguran di kabupaten setempat.
 
"Program Job Matching BKK dan Penyuluhan Bimbingan Jabatan di sekolah kejuruan menjadi salah satu upaya mempersiapkan lulusan SMK siap kerja sekaligus menekan angka pengangguran," ujarnya.
 
Ia mengapresiasi inovasi Disnaker Sidoarjo yang telah membuat program semacam ini terlebih program tersebut juga menggandeng industri.
 
"Terdapat 32 industri yang digandeng dalam program tersebut. Hasilnya Job Matching menarik ribuan peserta dari lulusan SMK se Kabupaten Sidoarjo untuk ikut," ujar Gus Muhdlor.
 
Ia mengatakan, sekolah kejuruan lulusannya dicetak untuk siap kerja dan Bursa Kerja Khusus ini merupakan salah satu upaya Pemkab Sidoarjo dalam menekan angka pengangguran yang cukup signifikan.
 
"Program Job Matching ini tujuannya meningkatkan pemahaman dunia industri terhadap kompetensi yang dimiliki pencari kerja. Lulusan SMK nantinya siap kerja karena sudah mendapat bekal itu," ucapnya.
 
Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu meminta keberadaan SMK saat ini kurikulumnya harus relevan mengikuti perkembangan zaman serta harus memahami apa yang dibutuhkan industri kerja saat ini.
 
Oleh karenanya, kata dia, SMK tidak boleh hanya terpaku pada kurikulum yang ada tetapi harus muncul inovasi dan terobosan agar kurikulumnya didasarkan pada basis industri sekitarnya.
 
"Zaman sekarang bukan hanya bicara tentang kompetensi tapi juga bicara tentang networking Sidoarjo, SDM Sidoarjo sangat tinggi dengan bukti indek pembangunan kita sudah di angka kurang lebih 80 persen, angka itu termasuk sangat tinggi di Indonesia, tetapi kalau jejaring tidak di tata akhirnya juga percuma," ucapnya.

Untuk itu Gus Muhdlor meminta sekolah memiliki jejaring yang kuat dimana Kepala sekolah atau guru harus juga mempersiapkan daya banting bagi siswa-siswinya terutama dalam memasuki dunia industri sangat dibutuhkan.
 
"Selain itu harus diperkuat agar tenaga kerja dari Sidoarjo tidak tergeser dari daerah lain," ucap Gus Muhdlor.
 
Ia meminta SMK juga harus punya data alumni yang sudah memperoleh pekerjaan ataupun belum ataupun data peserta didiknya yang berwirausaha sebagai tolak ukur keberhasilan program penurunan pengangguran.
 
"Pendataan ini sangat penting dan kami berharap para siswa SMK dan alumni SMK memanfaatkan program Job Matching ini. Karena program ini sebagai jembatan untuk mencari kerja, mengukur kemampuan masuk Dunia Industri dan Dunia kerja (Dudika) bagi siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," ujar Gus Muhdlor.
 
Kepala Disnaker Sidoarjo, Ainun Amalia mengatakan program Job Matching sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yakni membuka 100 ribu lapangan kerja baru yang menjadi salah satu dari 17 program prioritas.
 
"Program ini bisa masuk dalam program yang menjadi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo membuka 100 ribu lapangan kerja baru yang," ujarnya.
 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022