Koperasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, ikut berperan penting dalam upaya menggerakkan perekonomian keluarga melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya di bidang konveksi hingga makanan dan minuman.

"Kami menyambut baik program pemkot yang digagas oleh Pak Eri (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi), yang ingin membantu warganya untuk bangkit dan berdaya dalam ekonomi kerakyatan," kata Ketua Koperasi Sumber Mulia Barokah Uci Fatimatuzzahro di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, koperasi yang dipimpinnya ini sebagian besar anggotanya adalah ibu-ibu yang tergabung di dalam Yayasan Majelis Taklim Kota Surabaya (Yamatas) Surabaya.

Koperasi yang diresmikan pada 27 Mei 2021 itu, sudah ada 200 lebih orang yang tergabung di dalamnya. Rata-rata, ibu-ibu yang tergabung di dalam koperasi itu bergerak di bidang UMKM makanan dan minuman serta konveksi jahit.

"Tujuan dibentuknya koperasi ini adalah untuk meningkatkan perekonomian. Jadi ibu-ibu yang tergabung di dalam Yamatas tidak hanya sekadar mengaji, tapi juga bisa membantu perekonomian keluarga," kata Uci.

Uci menjelaskan, dengan adanya Koperasi Sumber Mulia Barokah ini diharapkan bisa menjadi wadah sekaligus menambah perekonomian bagi ibu-ibu pengajian yang tergabung di dalam Yamatas.

Selain itu, kata dia, diharapkan bisa menjadi salah satu jalan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Surabaya, khususnya para ibu-ibu pengajian. "Koperasi Sumber Mulia Barokah siap menjadi media ataupun wasilah untuk tujuan yang baik ke depannya," ujar dia.

Anggota Koperasi Sumber Mulia Barokah Dewi Munir Indriwati mengatakan, setelah bergabung di dalam koperasi tersebut, dia mendapatkan pelatihan UMKM menjahit.

Warga Jalan Tambak Asri gang 29, No 83 RT 02 / RW 09, Morokrembangan, Krembangan, Surabaya itu mengaku, sebelum memulai untuk menjahit bersama kelompok pengajiannya dilatih menjahit dan membuat pola.

Selain itu, Dewi bersama kelompoknya juga dilatih untuk mengemas dan pelabelan sebuah produk. Setelah mengikuti pelatihan, kemudian diberi modal berupa 2 gelondong kain. Setelah itu, kain tersebut disulap menjadi 140 helai pakaian siap jual.

"Setelah saya kerjakan bersama empat orang di kelompok saya, kemudian saya setor kepada Ning Uci. Alhamdulillah satu kelompok kemarin mendapat Rp2,5 ribu sekali setor," kata Dewi.

Dewi berharap, ke depannya bisa berjalan lebih baik dan menghasilkan lebih banyak orderan jahit. Dengan adanya koperasi tersebut, dia juga merasa terbantu untuk membiayai kebutuhan hidup hingga untuk membayar sekolah.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, selama ini koperasi menaungi UMKM jahit dalam mengerjakan seragam sekolah untuk pelajar dari kalangan keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Ini dilakukan untuk memberikan pekerjaan bagi MBR dan warga yang tidak memiliki pekerjaan, karena kami menargetkan setiap KK memiliki pendapatan minimal Rp2,5 juta sampai Rp3 juta. Itu kami bentuk koperasi dan itu menjadi salah satu penilaian dalam penghargaan ini," kata dia.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meraih penghargaan sebagai penggerak koperasi terbaik se-Indonesia pada saat puncak acara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-75 di Denpasar, Bali pada 14 Juli 2022. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari dan diterima langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022