Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memastikan bahwa sebanyak 125 korban meninggal dunia dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) telah berhasil diidentifikasi dan dibawa pulang oleh keluarga.

"Untuk tim Inafis Polri kemarin kerja sama dengan tim DVI sudah berhasil identifikasi 125 korban yang meninggal dunia," ujar Irjen Dedi saat konferensi pers di Polres Malang, Senin.

Ia memastikan bahwa sudah tidak ada lagi jenazah yang berada di rumah sakit. Masing-masing keluarga telah membawa pulang seluruh jenazah.

"Semua klir tadi malam. Korban juga sudah diambil keluarga," kata dia.

Hingga hari ini, ia menegaskan bahwa berdasarkan data terbaru, sebanyak 455 orang menjadi korban dari Kerusuhan Kanjuruhan.

"Siang ini sementara dari tim DVI adalah 125 orang. Luka berat 21 orang. Luka ringan 304 orang. Update ada 455 orang," ujarnya.

Data itu diklaim berdasarkan koordinasi antara Inafis, DVI (Disaster Victim Identification), serta perhimpunan kedokteran forensik.

"Kemudian tim Inafis juga nanti kerja sama dengan labfor untuk identifikasi terduga pelaku perusakan baik dalam stadion dan luar stadion," ujarnya.

Hingga siang hari ini, sebanyak 18 anggota yang bertanggung jawab dalam pengamanan saat pertandingan telah diperiksa. Mereka juga telah dijadikan saksi atas kasus tersebut.

"Sudah ada 18 orang anggota yang diperiksa. Mereka tanggung jawab sebagai operator senjata pelontar," ujarnya.

belasan anggota itu telah dimintai keterangan oleh tim litsus dan propam.

"Saat ini mendalami manager pengamanan dari pangkat perwira sampai perwira menengah (pamen). Sedang didalami," kata dia.

Selain itu, beberapa pihak juga diperiksa. Diantaranya adalah Direktur PT LIB (Liga Indonesia Baru) hingga ketua PSSI Jatim.

"Saksi lain adalah Ketua Panpel Arema dan Kadispora Jatim. Insya Allah akan dimintai keterangannya hari ini," ucapnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022