Dua warga Kabupaten Jember yang juga suporter Arema yakni Faiqotul Hikmah (22) dan Noval Putra Aulia (19) menjadi korban yang meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Kedua jenazah korban tragedi Kanjuruhan tiba di rumah duka dengan menggunakan ambulans secara terpisah yakni Faiqotul Hikmah di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, sedangkan Noval Putra Aulia di Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, pada Minggu.
"Saya berangkat berboncengan dengan Faiq (korban) dari Jember. Ada 14 sepeda motor yang berangkat menuju ke Stadion Kanjuruhan untuk menjadi suporter dalam pertandingan Arema vs Persebaya," kata teman korban, Abdul Muqit di Jember.
Menurutnya korban bersama sejumlah suporter Arema lainnya asal Jember mendapatkan tiket bisa masuk ke Stadion Kanjuruhan, sedangkan dirinya masih belum berhasil mendapatkan tiket.
"Ketika terjadi kerusuhan di stadion, akhirnya saya berusaha mencari Faiq di dalam stadion dan mendapat informasi dari teman bahwa Faiq ditutupi kain putih di sebuah ruangan di dalam stadion," tuturnya.
Sementara kakak korban, Nurlaela mengatakan adiknya memang suporter Arema FC dan sudah dua kali menonton pertandingan Arema di Kabupaten Malang.
"Adik saya pamit untuk nonton pertandingan Arema bersama beberapa temannya yang berangkat dari Jember karena kebetulan libur kerja pada hari Sabtu (1/10)," katanya.
Sebulan yang lalu, lanjut dia, adiknya juga berangkat ke Malang bersama rekan-rekannya untuk memberikan dukungan tim kesebelasan Arema FC dan pulang dalam keadaan baik-baik saja.
"Kami mendapat kabar dari temannya yang menyampaikan bahwa adik saya sudah meninggal dunia saat terjadi kericuhan dan gas air mata ditembakkan ke stadion, sedangkan teman adik saya berada di luar stadion," katanya.
Jenazah Faiqotul dan Noval dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di dekat rumah duka masing-masing diiringi isakan tangis keluarga, teman, dan kerabat yang mengiringi ke tempat peristirahatan terakhirnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kedua jenazah korban tragedi Kanjuruhan tiba di rumah duka dengan menggunakan ambulans secara terpisah yakni Faiqotul Hikmah di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, sedangkan Noval Putra Aulia di Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, pada Minggu.
"Saya berangkat berboncengan dengan Faiq (korban) dari Jember. Ada 14 sepeda motor yang berangkat menuju ke Stadion Kanjuruhan untuk menjadi suporter dalam pertandingan Arema vs Persebaya," kata teman korban, Abdul Muqit di Jember.
Menurutnya korban bersama sejumlah suporter Arema lainnya asal Jember mendapatkan tiket bisa masuk ke Stadion Kanjuruhan, sedangkan dirinya masih belum berhasil mendapatkan tiket.
"Ketika terjadi kerusuhan di stadion, akhirnya saya berusaha mencari Faiq di dalam stadion dan mendapat informasi dari teman bahwa Faiq ditutupi kain putih di sebuah ruangan di dalam stadion," tuturnya.
Sementara kakak korban, Nurlaela mengatakan adiknya memang suporter Arema FC dan sudah dua kali menonton pertandingan Arema di Kabupaten Malang.
"Adik saya pamit untuk nonton pertandingan Arema bersama beberapa temannya yang berangkat dari Jember karena kebetulan libur kerja pada hari Sabtu (1/10)," katanya.
Sebulan yang lalu, lanjut dia, adiknya juga berangkat ke Malang bersama rekan-rekannya untuk memberikan dukungan tim kesebelasan Arema FC dan pulang dalam keadaan baik-baik saja.
"Kami mendapat kabar dari temannya yang menyampaikan bahwa adik saya sudah meninggal dunia saat terjadi kericuhan dan gas air mata ditembakkan ke stadion, sedangkan teman adik saya berada di luar stadion," katanya.
Jenazah Faiqotul dan Noval dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di dekat rumah duka masing-masing diiringi isakan tangis keluarga, teman, dan kerabat yang mengiringi ke tempat peristirahatan terakhirnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022