Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta pungutan liar atau pungli yang diduga dilakukan oknum petugas Dinas Perhubungan setempat di kawasan parkir bus wisata religi Sunan Ampel segera ditertibkan.

"Kami mendapat laporan dari pedagang soal adanya pungli itu. Makanya kemarin (29/9) saya langsung ke lokasi menegurnya," kata dia di Surabaya, Jumat.

Menurut Cak Ji, sapaan akrabnya, adanya pungli tersebut mencederai upaya Pemerintah Kota Surabaya yang saat ini gencar melakukan penataan kembali kawasan wisata religi Sunan Ampel.

Ia menyebutkan pungli tersebut seperti adanya alih fungsi secara sepihak yang semula taman dijadikan stan baru tanpa ada konfirmasi dengan pimpinan maupun sosialisasi dengan pedagang sebelumnya.

Selain itu, ia  mendapati banyak pengunjung yang kaget akibat mahalnya retribusi toilet umum yang awalnya Rp2.000 menjadi Rp4.000, termasuk mahalnya biaya untuk pengambilan kartu kontrol sebesar Rp200 per stan pedagang.

"Saya minta stan itu dibongkar dan dikembalikan seperti fungsinya semula. Kami ingin para peziarah nyaman. Jangan sampai perbuatan segelintir orang merusak citra baik Kota Surabaya," katanya.

Untuk itu, Cak Ji meminta Kepala Dinas Perhubungan Surabaya untuk memberikan pembinaan kepada anggotanya yang bertindak di luar ketentuan yang ada.

Ia juga menyinggung program penataan kawasan Wisata Religi Ampel berlanjut pada tahun ini. Pemkot Surabaya berencana membangun jalur pedestrian untuk mempermudah peziarah.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022