Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengukuhkan empat guru besar atau profesor dalam Rapat Terbuka Senat di kampus setempat, Rabu.

"Menjadi profesor melalui keputusan presiden itu tidaklah mudah dan tidak semua dosen bisa menyandang gelar profesor," katanya.

Dia mengatakan peran guru besar sangat penting dalam mendorong dan menciptakan iklim inovasi dalam negeri karena sebagai pelopor inovasi melalui pengembangan keilmuan, riset,dan pengabdian.

Menurut dia, perubahan mindset, pengembangan budaya akademik, pemanfaatan teknologi untuk riset-riset yang bermanfaat bagi masyarakat menjadi syarat penting untuk kemajuan Unesa.

"Gelar profesor bukan untuk gagah-gagahan, tetapi penanda bahwa pemegangnya adalah orang terdidik, ilmuwan berdedikasi tinggi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia. Masyarakat menanti peran dan kontribusi guru besar Unesa,” ujarnya.

Yang dikukuhkan yaitu , Prof. Dr. Drs. Abdul Rachman Syam Tuasikal, M.Pd sebagai Guru Besar Fakultas Ilmu Olahraga (FIO).

Guru besar ini banyak meneliti seputar bola basket, mulai dari media dan metode pembelajaran, hingga mengembangkan sistem monitoring pengambilan keputusan wasit bola basket.

Kedua, Prof. Dr. Nuniek Herdyastuti, M.Si, sebagai Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Perempuan asal Surabaya ini merupakan pakar kimia yang banyak melahirkan riset seputar pengolahan limbah kimia, mengembangkan mini lab IPAL.

Ketiga, Prof. Dr. Dra. Gunarti Dwi Lestari, M.Si, sebagai Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang merupakan pakar pendidikan spesialis pendidikan anak usia dini.

Banyak riset yang sudah dihasilkan, di antaranya, literasi budaya kemaritiman anak usia dini dan strategi parenting yang efektif (Triple-P).

Selain itu juga tentang strategi pendidikan karakter anak usia dini, pengembangan model peningkatan self-regulated learning pada siswa inklusi dan masih banyak lagi.

Keempat, Prof. Dr. Dyah Hariani, M.Si, sebagai Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Perempuan kelahiran Malang ini banyak melahirkan riset seputar pengaruh protein pakan terhadap hormon estrogen ikan lele, peningkatan kualitas ‘reproduksi’ ikan lele, kandungan metabolit flora dan fauna lokal terhadap potensi sebagai penyembuh penyakit degeneratif dan lain-lain.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022