Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kota Mojokerto Jawa Timur meningkatkan daya saing pelaku UMKM dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Selasa.
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemkot untuk meningkatkan daya saing Industri Kecil Menengah milik warga setempat, baik di dalam maupun luar daerah.
"Dari forum ini diharapkan panjenengan jadi melek kenapa HKI, merk, PIRT, sertifikat halal itu penting. Salah satunya, fakta bahwa produk punya legalitas akan lebih dipilih oleh konsumen dan menjadi keuntungan pagi produsen," ujar mewakili Wali Kota Mojokerto Ika Puspita Sari.
"Dari forum ini diharapkan panjenengan jadi melek kenapa HKI, merk, PIRT, sertifikat halal itu penting. Salah satunya, fakta bahwa produk punya legalitas akan lebih dipilih oleh konsumen dan menjadi keuntungan pagi produsen," ujar mewakili Wali Kota Mojokerto Ika Puspita Sari.
Ia mengatakan, jika pendapatan pelaku UMKM meningkat akan berdampak pula pada nilai investasi serta peningkatan skala usaha.
"Dari yang awalnya usaha mikro jadi kecil, dari yang kecil jadi menengah. Berikutnya yang menengah jadi usaha skala lebih besar lagi," katanya.
Ke depan, kata dia, semakin pesatnya pertumbuhan skala usaha milik warga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto. Dengan demikian daya beli akan naik, dan menjadi indikasi meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Selain menggelar sosialisasi, Pemkot Mojokerto juga memfasilitasi para pengusaha UMKM untuk mengurus sejumlah jenis sertifikasi di atas.
Sepanjang tahun 2022 ini, DiskopUKMperindag telah memfasilitasi 137 pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikat halal, 268 pengesahan merk, dan 77 produk untuk mengikuti uji nutrisi.
"Untuk sertifikasi halal tersisa 57 kuota, pengesahan merk ada 70 kuota, dan 30 kuota untuk uji nutrisi. Dan semuanya dibiayai dengan P-APBD," ujar Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022