PT PAL Indonesia (Persero) menilai kemampuan untuk bisa membangun kapal selam saat ini sangat penting dalam upaya menjaga pertahanan Negara.

"Singapura memiliki kemampuan kapal selam yang bisa bertahan 10 hari tanpa muncul ke permukaan," kata Direktur Produksi PT PAL Iqbal Fikri saat menjadi pembicara dalam seminar bertema "Quo Vadis Ekonomi Pertahanan Sebagai tantangan Kondisi Global di Masa Depan yang digelar Universitas Pembangunan Nasional Veteran di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan, ada keyakinan dari para pemerhati militer bahwa, negara ini tidak mengetahui seberapa banyak kapal selam yang lalu lalang melintasi di perairan Indonesia.

"Itu karena penginderaan bawah air kita tidak mampu melihat kapan, berapa banyak dan dari negara mana saja kapal selam itu.  Ketika orang lain mengetahui, sedangkan kita tidak tahu, maka cenderung semena-mena," katanya.

Menurut dia, hal ini perlu disampaikan karena ada kaitannya dengan pertahanan yang tidak hanya ada di darat, udara, laut, tapi juga ada di bawah tanah dan laut. Itu potensi yang harus kita jaga," kata dia. 

Sementara itu, Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie yang juga menjadi narasumber seminar, mengatakan, posisi strategis Indonesia atau potensi kelautan harus dipersiapkan ke dalam lahirnya investasi.

"Terdapat kelindan pada alur diplomatik dimana kerja sama internasional akan membawa penguatan keunggulan komparatif," kata dia.

Connie mengatakan, kerja sama pertahanan akan menguntungkan bagi strategi pertahanan karena akan berimplikasi pada penambahan sumber daya pertahanan. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022