Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan biosolar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Kabupaten Jember mengalami peningkatan selama beberapa hari terakhir menjelang isu adanya kenaikan bahan bakar.

"Isu kenaikan BBM juga meningkatkan konsumsi di sejumlah SPBU dalam beberapa hari terakhir," ujar Sales Branch Manager Pertamina Wilayah V Malang saat di Kabupaten Jember, Jumat.

Ia mengatakan kuota BBM jenis pertalite pada 2022 di Kabupaten Jember sebanyak 144.210 kiloliter, namun realisasi serapannya sejak Januari hingga Agustus 2022 sudah mencapai 137.170 kiloliter atau 95,1 persen.

Sedangkan untuk biosolar kuota di Jember sebanyak 79.192 kiloliter dan sudah terserap selama Januari hingga Agustus 2022 sebanyak 58.840 kiloliter atau mencapai 74,3 persen.

"Peningkatan konsumsi BBM subsidi jenis pertalite sangat signifikan setelah kenaikan nonsubsidi jenis pertamax pada April 2022, bahkan peningkatannya pada Juni-Agustus 2022 mencapai 44 persen dibandingkan pada Januari-Maret 2022," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, adanya isu kenaikan harga BBM yang terjadi pada Agustus 2022 sangat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi di Jember.

"Jika melihat angka realisasi pertalite dan biosolar sepertinya agak berat dan khawatir tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Desember 2022, sehingga kami minta bantuan Polres Jember untuk melakukan pengawasan jalur BBM subsidi," katanya.

Berdasarkan data Pertamina, penyaluran BBM di Jember dilakukan di 40 SPBU reguler, 1 SPBU nelayan di Kecamatan Puger, dan 36 Pertashop yang tersebar di 31 kecamatan di kabupaten setempat.

Pertamina mulai mengimplementasikan program subsidi tepat sasaran sebagai upaya agar BBM bersubsidi tepat sasaran kepada masyarakat yang dilakukan sejak 1 September 2022, namun penerapan program tersebut masih dalam tahap transisi.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022