Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar pertemuan dengan Direktur Eksekutif - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur Budi Hanoto di Balai Kota Surabaya, Jumat, guna membahas strategi mengendalikan inflasi.

Menurut Eri, ada beberapa hal pembahasan yang dijadikan bahan diskusi bersama, di antaranya, bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar tidak terjadi inflasi harga pangan di Kota Surabaya.

"Jadi, seperti Tunjungan Romansa, yang saat itu didukung oleh BI Jatim untuk menggerakkan UMKM agar ekonomi terus bergerak. Insya Allah ke depan akan ada program lagi yang dijalankan bersama BI," kata Eri.

Pada pertemuan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi menerima ToA (Token of Appreciation) dari Budi Hanoto, sekaligus membahas berbagai hal mengenai perekonomian di Surabaya.

Dengan ToA ini, Wali Kota Eri berharap dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan dapat berputar dengan baik di Kota Surabaya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto mengatakan ke depan BI Jatim bersama Pemkot Surabaya akan berkolaborasi untuk mengantisipasi terjadinya inflasi harga pangan.

Oleh karena itu, nantinya akan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk segera menentukan langkah-langkahnya antisipasinya.

"Nanti dibentuk TPID bersama BI dan pemkot, terutama untuk menangani inflasi harga-harga pangan, kami petakan lagi, kami teliti lagi mana kira-kira yang membutuhkan intervensi," ujar Budi.

Di sela-sela diskusi, Budi sempat memberikan uang pecahan baru emisi tahun 2022 kepada Wali Kota Eri Cahyadi, uang kertas tersebut disusun rapi, mulai pecahan Rp1.000 hingga Rp100 ribu lengkap dengan sampulnya.

Budi menjelaskan, ToA itu diberikan kepada Wali Kota Eri atas mandat Gubernur BI agar diberikan secara langsung kepada kepala daerah di masing-masing wilayah di Jawa Timur.

"Kebetulan saya diberi kesempatan langsung untuk memberikan ToA ini kepada Pak Wali (Eri Cahyadi). Uang kertas kali ini desainnya baru, lebih mudah dikenali oleh tunanetra dan uang baru ini tidak mudah dipalsukan," kata Budi.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022