Bunga Tabebuya kembali bermekaran di jalan-jalan protokol Kota Surabaya, Jumat, sehingga menambah keindahan dan eksotisme Kota Pahlawan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Jumat, mengatakan sejak tahun 2010 hingga sekarang, pihaknya telah menanam sebanyak 16.263 pohon dengan spesies Tabebuia Rosea (berdaun lebar) dan Tabebuia Chrysantha (berdaun kecil).

"Ada lima jenis warna tabebuya di Kota Surabaya, yakni tabebuya warna merah muda, putih, kuning, merah dan ungu," kata Agus Hebi.

Ia merinci jumlah keseluruhan pohon tabebuya dengan lima spesies warna yang telah ditanam tersebut, yakni untuk warna putih dan pink, berjumlah 11.392 pohon, tabebuya warna kuning sebanyak 4.609 pohon.

"Sedangkan untuk pohon tabebuya warna ungu ada 100 pohon dan warna merah 162 pohon. Sehingga jumlah total tabebuya yang telah ditanam hingga sekarang ada sebanyak 16.263 pohon," kata dia.

Ribuan pohon tabebuya yang telah ditanam tersebut, dikatakan Hebi, lokasinya tersebar jalan-jalan protokol, di antaranya Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir Soekarno, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Manyar, Jalan Kertajaya, Jalan Sulawesi, Jalan Ngagel, Jalan Diponegoro, hingga Jalan Genteng Kali.

"Tabebuya ini mulai berbunga sekitar April dan September. Bunganya bertahan kurang lebih 3-4 hari, kemudian rontok," ujar dia.

Menurut dia, pohon tabebuya merupakan jenis tanaman yang tahan terhadap panas sehingga sangat cocok dengan iklim Surabaya. Apalagi perawatan pohon tabebuya juga sangat mudah.

"Pohon tabebuya ini lebih banyak membutuhkan paparan sinar matahari sehingga lebih banyak menanamnya di jalan-jalan protokol," kata Hebi.

Selama ini, Hebi menyebutkan DLH rutin melakukan perawatan pohon yang berasal dari Amerika selatan/latin tersebut.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan perantingan bagi pohon yang tumbuhnya tidak teratur demi menjaga keamanan dan keselamatan warga serta para pengguna jalan.

"Pohon tabebuya ini dapat berbunga dalam waktu 2,5 - 3 tahun usia tanam," kata dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022