Pengolah Data Teknis dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Jawa Timur mengikuti pelatihan atau bimbingan teknis (Bimtek) bertajuk "Big Data” yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi setempat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Hudiyono meyakini pelatihan ini merupakan bentuk upaya untuk memberikan penguatan sumber daya manusia di tengah percepatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang harus diimbangi.
Menurutnya transformasi digital menjadi kebutuhan mendesak. Karenanya Diskominfo Jatim menginisiasi agar OPD, khususnya para pengolah data teknis, tidak lagi gagap dan gugup terkait Data Science dan segera terlibat dalam ekosistemnya, agar pelayanan kepada masyarakat semakin lebih baik, cepat dan efisien.
"Dari ekosistem dan sarana prasarana sudah lengkap, maka konsep yang akan kita kuatkan adalah komunikasi dan informasi. Data dinamis seperti apa yang bisa kita kuatkan di sektor publik, jadi ini kolaborasi yang bagus untuk saling mengisi," katanya, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jumat.
Pelatihan digelar di Surabaya, 31 Agustus - 1 September 2022. Diikuti sebanyak 60 peserta. Menghadirkan narasumber Arief Rama Syarif, Founder Yayasan Komunitas Open Source Indonesia dan Staf Ahli Bidang IT di beberapa perusahaan besar.
Arief mengajak para peserta membuka diri terhadap manfaat Big Data. Menurutnya, mengolah kumpulan data super besar dan kompleks terutama yang berasal dari data baru tidak bisa lagi menggunakan cara manual dan tradisional.
"Memahami pengolahan Big Data sangat membantu mengetahui dan mengatasi masalah di semua bidang, dalam hal ini pelayanan publik aparatur Pemerintah Provinsi Jatim. Big Data mampu memprediksi dan menganalisis penyebab suatu masalah yang terjadi pada sistem, bahkan meminimalisasi kegagalan," katanya.
Selanjutnya, Arief yang didampingi para anak didiknya dari Data Squad Academy (DSA) membagikan ilmu dan cara bagaimana mengambil semua sumber data dan kemudian mengolahnya tanpa codding.
Para peserta langsung praktik cara mengolah data, belajar mencari solusi dari opsi-opsi hasil data yang diolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Hudiyono meyakini pelatihan ini merupakan bentuk upaya untuk memberikan penguatan sumber daya manusia di tengah percepatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang harus diimbangi.
Menurutnya transformasi digital menjadi kebutuhan mendesak. Karenanya Diskominfo Jatim menginisiasi agar OPD, khususnya para pengolah data teknis, tidak lagi gagap dan gugup terkait Data Science dan segera terlibat dalam ekosistemnya, agar pelayanan kepada masyarakat semakin lebih baik, cepat dan efisien.
"Dari ekosistem dan sarana prasarana sudah lengkap, maka konsep yang akan kita kuatkan adalah komunikasi dan informasi. Data dinamis seperti apa yang bisa kita kuatkan di sektor publik, jadi ini kolaborasi yang bagus untuk saling mengisi," katanya, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jumat.
Pelatihan digelar di Surabaya, 31 Agustus - 1 September 2022. Diikuti sebanyak 60 peserta. Menghadirkan narasumber Arief Rama Syarif, Founder Yayasan Komunitas Open Source Indonesia dan Staf Ahli Bidang IT di beberapa perusahaan besar.
Arief mengajak para peserta membuka diri terhadap manfaat Big Data. Menurutnya, mengolah kumpulan data super besar dan kompleks terutama yang berasal dari data baru tidak bisa lagi menggunakan cara manual dan tradisional.
"Memahami pengolahan Big Data sangat membantu mengetahui dan mengatasi masalah di semua bidang, dalam hal ini pelayanan publik aparatur Pemerintah Provinsi Jatim. Big Data mampu memprediksi dan menganalisis penyebab suatu masalah yang terjadi pada sistem, bahkan meminimalisasi kegagalan," katanya.
Selanjutnya, Arief yang didampingi para anak didiknya dari Data Squad Academy (DSA) membagikan ilmu dan cara bagaimana mengambil semua sumber data dan kemudian mengolahnya tanpa codding.
Para peserta langsung praktik cara mengolah data, belajar mencari solusi dari opsi-opsi hasil data yang diolah.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022