Kepala Badan Pusat Statitistik (BPS) Kabupaten Jember Arif Joko Sutejo mengatakan turunnya harga cabai menjadi penyumbang tertinggi pada laju deflasi bulan Agustus 2022 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yakni sebesar 0,47 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi bulan Agustus 2022 adalah cabai rawit, minyak goreng, daging ayam ras, bawang merah, tomat, dan cabai merah," katanya saat memberikan paparan dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Kamis.

Sejumlah komoditas tersebut mengalami penurunan harga dibandingkan pada bulan sebelumnya, sehingga memberikan andil dalam laju inflasi di Kabupaten Jember pada Agustus 2022.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, kata dia, enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan dua kelompok stabil. 

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,78 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, air listrik dan bahan bakar lainnya sebesar 0,49 persen, dan kelompok yang mengalami inflasi terkecil adalah  transportasi 0,02 persen. 

Berikutnya, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar -2,12 persen.

Kemudian, kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga dan budaya sebesar -0,43 persen, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,08 persen, sedangkan kelompok yang stabil atau tidak mengalami kenaikan harga adalah kesehatan dan pendidikan.

"Berdasarkan komponen secara bulanan, di Jember tercatat komponen bahan makanan mengalami deflasi sebesar 3,17 persen dan komponen energi mengalami inflasi sebesar 0,19 persen," tuturnya.

Dari delapan daerah IHK di Jawa Timur, lanjut dia, terdapat tujuh mengalami deflasi dan satu mengalami inflasi.

Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 1,13 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 0,01 persen. 

Kota yang mengalami inflasi adalah Surabaya sebesar 0,26 persen, sedangkan inflasi Jawa Timur pada Agustus 2022 tercatat 0,09 persen dan  nasional mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.

"Jember mengalami deflasi 0,47 persen secara bulanan, namun secara tahunan (yoy) tetap mengalami inflasi sebesar 5,75 persen atau menduduki peringkat tertinggi kedua setelah Malang sebesar 5,94 persen," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022