Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berbagi pengalaman pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19 di hadapan mahasiswa Rajaratnam School of International Studies (RSIS) dan National University of Singapore (NUS).

Dalam kunjungan ke Singapura itu, lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, Airlangga mengatakan pemerintah harus menciptakan kebijakan baru karena krisis kesehatan seperti pandemi COVID-19 belum pernah terjadi di Indonesia.

“Saat itu, tidak ada kebijakan yang dapat langsung diimplementasikan karena kita tidak pernah mengalami krisis kesehatan seperti pandemi COVID-19 sebelumnya. Sehingga pemerintah benar-benar harus menciptakan kebijakan baru yang tepat untuk menghadapi COVID-19,” ujar Airlangga.

Ia mengatakan, saat itu pemerintah merancang dan menerapkan kebijakan "gas dan rem" dengan tetap mempertahankan upaya pemulihan ekonomi nasional.

Selain itu, pemerintah juga melakukan reformasi struktural yang merupakan pilar ketiga dalam kerangka strategi "gas dan rem".

”Saya merupakan orang yang percaya bahwa periode krisis merupakan kesempatan yang tepat untuk melakukan reformasi struktural pada ekonomi domestik,” ujar Airlangga.

Airlangga mengakui adanya perbedaan saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Singapura dibandingkan di hadapan mahasiswa Indonesia.

Menurut dia, memaparkan strategi penanganan COVID-19 di hadapan mahasiswa Indonesia lebih mudah karena mereka mengalami kebijakan itu dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa relate.

Baca juga: Menko Perekonomian bahas penanganan krisis global dengan UNCESCAP

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022